PROMIÑTE:17.

1.2K 133 12
                                    

"Mereka sudah membuatmu seperti ini! Aku tidak akan pernah memafkan mereka,aku berjanji padamu tidak akan ada satupun yang kuampuni diantara mereka.."Lalice berkata sembari menggenggam erat tangan Lisa.

"Cepatlah pulih,aku akan berkunjung lagi nanti.."Lalice mencium pipi Lisa lalu berlalu dari sana.

"Jaga dia baik baik unnie, pastikan dia cepat pulih.."

"Kau tenang saja,aku akan memastikan dia akan segera pulih! Kau mau kemana sekarang?"

"Pulang,ketiga gadis Kim itu masih berada di rumah tadi.."Wendy hanya mengangguki ucapan Lalice.

.

"Kau habis darimana hm?"Tanya Irene saat melihat adik bungsunya itu merebahkan diri di sofa ruang tengah.

"Aku ada urusan yang sangat penting.."

"Geundae,apa mereka sudah pulang?"

"Kau mencari kami?"Lalice menoleh dan mendapati Jisoo dan kedua adiknya yang datang menuju kearah mereka.

"Aku tidak mencari,hanya bertanya!"Jawab Lalice lalu beranjak dan pergi menuju kamarnya.

"Dia benar benar sulit luluhkan.."Jennie berbisik pada jisoo membuat Chaeyoung yang mendengarnya langsung menatap kedua kakaknya itu.

.

Lalice menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur memejamkan matanya menghela nafasnya pelan.

"Aku akan memulainya dari hal yang pertama menyebabkan adikku menjadi seperti sekarang.."Gumamnya sembari menatap langit langit kamarnya yang bernuansa putih abu itu.

"Tidak akan pernah ku ampuni mereka.."

Lalice beranjak dan membuka pintu kamarnya berjalan dengan cepat tanpa peduli jika sekarang ia menjadi pusat perhatian dari kedua kakaknya dan juga gadis Kim itu,ah tidak bisa dibilang mereka berlima ada kakaknya.

"Kau mau pergi kemana lagi?"Jihyun berseru tapi nampaknya Lalice tak merespon pertanyaan nya.

Lalice berlalu tanpa menoleh sedikitpun pada mereka dia bahkan tidak mengatakan akan pergi kemana.

Lalice mengeluarkan ponselnya dan mendial kontak wendy.

"Unnie,kau bilang salah satu dari mereka adalah anak dari Kwon Ji-yong kan?"

"Iya dia anak tuan Kwon Ji-yong yang selama beberapa tahun ini menjadi salah satu kolega tuan Bae!"

"Aku akan memulai semua ini dari anak itu!"

"Kau mau melakukan apa? Dengar,jangan melakukan hal yang diluar batas! Itu akan berbahaya untukmu!"

"Jangan khawatir,aku hanya akan memberinya sedikit pelajaran saja.."

Lalice memutuskan sambungan telepon dan kembali mengantongi ponselnya pada jaket kulit hitamnya.

Lalice berada di area basement dan menaiki mobil sport kuning kesayangannya yang ia dapatkan dari Jihyun saat dia ulang tahun yang ke 20 tahun.

"Katakan pada kakakku jika aku pergi mengunjungi rumah temanku, dan jangan ikuti aku! Akan kubunuh kau jika berani melakukannya!"lalice berucap dengan nada mengancam pada salah satu pengawal yang biasa mengikutinya kemanapun atas perintah Irene.

Mendengar nada bicara Lalice pria itu hanya mengangguk,ia tak pernah mendengar Lalice mengancam seperti itu.

"Rasanya seperti aku akan mati!"Ungkap pria itu menghela nafasnya sembari menatap mobil Lalice yang sudah berlalu dari hadapannya.

PROMIÑTE ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang