PROMIÑTE:18.

1K 115 23
                                    

Note.
Chapter ini sedikit berbau (++) kalo gasuka
Silahkan skip sekarang juga,gausah ninggalin koment yang bakalan bikin gue sakit hati karena gue itu baperan orangnya 🤭😂




"Kau kenapa hm?"lalice memeluk Wendy dengan erat.

"Mereka tahu aku masih meminum obat penenang.."

"Aku sudah mengatakan pada mereka,jika kau masih sering kambuh!"

"Waeyo?"

"Kau bertanya? Jika aku tidak mengatakannya apa kau akan terus merahasiakan ini selamanya begitu?"Wendy berujar membuat Lalice hanya mencebikkan bibirnya.

"Pipimu merah, kenapa?"Lalice terdiam,ia masih ingat bagaimana marahnya Jihyun sampai menamparnya.

"Aku yang salah, jadi wajar aku mendapatkannya.."jawab Lalice lirih.

"Baiklah, kalau begitu apa kau sudah merasa baikan sekarang?"Lalice mengangguk kecil sembari mengulas senyum nya.

"Unnie.."

"Wae?"Wendy menatap Lalice yang sekarang menatapnya sambil tersenyum,membuatnya sedikit curiga.

"Apa yang kau mau kali ini hm?"Lalice menyengir kala wendy dengan cepat tahu apa tujuannya.

"Malam ini aku akan menemui Kwon Taeyong,aku butuh bantuanmu.."

"Yah! Kau baru saja kumat tadi,kau tidak waras?"

"Aku memang tidak waras!"Jawab Lalice sembari terkekeh membuat Wendy mendelik kesal.

"Apa rencanamu?"

"Tidak sulit, aku hanya perlu bantuan sedikit darimu!"

"Mwondae?"Lalice tersenyum miring dan mulai membisikkan sesuatu pada wendy.

Setelah mendengarkan bisikan Lalice Wendy nampak memelototkan matanya,"Neo Micheosseo?"

"Aku akan sangat kecewa jika kau tidak datang.."

"Aish jinjja! Apa mau gadis itu sebenarnya? 7 tahun lalu dia menangis memohon untuk tidak disentuh,dan hari ini dia sendiri yang memancingku!"Taeyong terlihat begitu gusar setelah kejadian tadi pagi saat Lalice menciumnya didepan banyak orang.

"Apa mungkin dia dendam pada kita?"Taeyong menatap Hyunjin.

"Kita sudah memperlakukan dia dengan sangat kasar, dan malam itu.."

"Yah! Han Hyunjin! Aku peringatkan malam itu semuanya tidak terjadi apa apa, kita hanya melakukan apa yang Naeun suruh!"

"Tetap saja,kita juga menikmatinya.."Taeyong mengepalkan tangannya saat Hyunjin berujar.

"Apa kau bisa diam? Kau lupa? Gadis itu mana berani melakukan hal itu, dia bahkan sangat lemah!"

"Jika dia lemah,mana mungkin dia berani melakukan hal seperti tadi?"Taeyong menatap kartu alamat yang dibelikan lalice tadi,ia nampak berfikir.

"Kalau begitu aku akan mengetahuinya malam ini.."

"Aku akan datang dan menemuinya!"Hyunjin dan Jungwoo menatap tak percaya Taeyong yang memutuskan untuk bertemu Lalice malam ini.

"Yah! Kau sudah gila? Bagaimana jika ternyata itu hanya dia lakukan untuk menjebakmu?"

"Tujuh tahun taeyong! Dia tidak pernah muncul setelah malam itu, dan setelah tujuh tahun dia tiba tiba muncul! Tidakkah menurutmu itu aneh?"

"Aku tidak perduli! Kali ini aku akan benar benar memberikan pelajaran yang berharga padanya.."

"Hubungi Naeun dan beritahukan padanya!"Taeyong berseru dan hanya diangguki saja oleh Hyunjin dan Jungwoo.

PROMIÑTE ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang