PROMIÑTE:25.

1.1K 138 69
                                    

"Katakan!"

"To-tolong.."

"Tolong lepaskan aku,ampuni aku! aku hanya menuruti apa yang Naeun katakan,"Taeyong memohon ketakutan sembari menunjuk ke arah Naeun yang kini terduduk di kursi dengan keadaan terikat.

"Menurutiku katamu? Yah! aku tidak menyuruhmu untuk menidurinya Bedebah!"

"Diam kalian berdua sialan!"kedua orang itu terdiam saat jisoo menatap tajam mereka dengan tatapan membunuh itu.

"Adikku orang yang baik,tega sekali kalian memperlakukannya dengan buruk!"

Jennie menghampiri keempat orang itu dan bersmirk,"Jadi diantara kalian,siapa yang ingin mati duluan?"

"Ja-jangan aku! Naeun saja,dia yang paling banyak membully Lisa!"Hyunjin berseru membuat Naeun menatapnya dengan tajam.

Chaeyoung menghampiri Naeun,"Dia benar,kau lebih banyak menyiksa adikku dibanding mereka! jadi,apa kau siap untuk mati ditanganku Choi Naeun-ssi?"

Naeun hanya tersenyum sinis pada chaeyoung menatapnya dengan remeh,"Memangnya kau bisa membunuhku? Kau bahkan hanya bisa melihat saat aku memperlakukan adikmu dengan buruk,dan sekarang kau ingin membunuhku?"gadis blonde itu mengepalkan kedua tangannya,gadis choi ini sangat pandai menghasut seseorang.

Bugh~

Pukulan keras mendarat di kepala gadis choi itu,bukan Chaeyoung melainkan Jennie lah yang melayangkan pukulan tersebut menggunakan tongkat baseball.

"Kau tahu? Aku lebih suka orang yang pendiam daripada banyak bicara seperti mu."Jennie mencengkram kuat pipi naeun.

"Apa yang membuatmu berpikir jika adikku tidak berani membunuhmu?"jennie bertanya sembari memberikan tongkat baseball pada chaeyoung.

"Lakukanlah Rosie,jangan mengecewakan aku.."Chaeyoung meraih tongkat baseball dan tersenyum,ia sudah lama tidak mendengar nama panggilan yang dulu sering jennie ucapkan untuknya.

"Tentu saja unnie.."

"Jadi? Mau bagian mana? Kepala? Kaki? Tangan? Atau yang mana? Aku akan menurutinya.."Tanya chaeyoung pada gadis Choi itu.

"Kau tahu, terkadang iblis seperti mu harus dilawan iblis juga! Iya kan?"chaeyoung tersenyum sinis kemudian memukul kaki Naeun tanpa rasa kasian.

Bugh~

Bugh~

Bugh~

Chaeyoung benar benar memukulnya tanpa ampun,gadis Choi itu bahkan terlihat mulai tak berdaya untuk sekedar bicara saja.

"Unnie,sudah cukup! Aku lelah giliran kalian berdua."Jennie dan jisoo saling menatap dan langsung mengulas senyum devil mereka dengan bersamaan.

"Mari kita mulai jennie!"Jennie hanya mengangguk kemudian menghampiri ketiga pria itu dengan tatapan mata mereka yang cukup mengerikan.

***

"Bagaimana? Apa kau senang lisa-ya?"lalice nampak menatap Lisa yang sepertinya masih sangat senang menatap foto yang ada di ponselnya,itu adalah foto lukisan yang tadi ia lukis saat di kelas melukis.

"Ini sangat menyenangkan lalice-ya.."lisa mematikan layar ponselnya dan kemudian memeluk Lalice.

"Gomawo,kau memang yang terbaik."lalice menghangat mendengar ucapan Lisa yang begitu membuatnya juga ikut bahagia.

"Ehey? Kalian sudah pulang? kupikir kalian akan lama diluar untuk sekalian jalan jalan!"Kedua gadis kembar itu menatap pada pintu yang menampakkan kedua kakak mereka yang baru pulang dari kantor.

PROMIÑTE ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang