PROMIÑTE:35.

513 37 3
                                    

"Lisa-ya, apa kau menyukainya?"

"Aku membawa boneka anak ayam ini untukmu, aku rasa bukankah ini boneka yang ke 70 kalinya?"lalice berujar dengan kekehan kecilnya, sembari menenteng boneka anak ayam ditangannya .

"Tapi ini warna yang berbeda,lihat? kali ini aku membawa warna biru yang sebelumnya aku selalu membawakanmu warna kuning"

"Lisa-ya, sebentar lagi kita benar benar akan bertemu dan akan selalu bersama"

"Begitupun dengan ketiga kakak kakak kita"ucap gadis bersurai coklat itu.

"Nona, hari sudah gelap ayo kembali ke mansion"

Lalice menoleh kemudian tersenyum tipis pada pekerja ayahnya yang jika dihitung sudah 18 tahun mengabdi pada keluarganya.

"Nde, pak yoon"

Pak yoon menatap sendu pada lalice, sudah 5 tahun berlalu sejak kematian keempat saudarinya, ia menyaksikan dengan jelas hancurnya lalice saat mengetahui bahwa ia kehilangan semua harapan hidupannya.

Ia menyesali dirinya yang saat itu datang terlambat,harusnya ia datang lebih awal dan menghentikan kejadian itu.

Gadis itu merasa bersalah sepanjang hidupnya, kegiatan rutin yang sering ia jalankan saat ini adalah mengunjungi makam lisa dan ketiga kakaknya.

"Pak yoon, jika kelak aku juga pergi bertemu mereka siapa yang akan merepotkan mu?"tanya lalice dengan kekehan kecilnya,namun diiringi tetesan air matanya yang menetes di pipi nya.

"Nona, apa maksudmu?"

"Kau tidak akan kemanapun,aku akan selalu menjagamu tidak akan kubiarkan siapapun menyentuh atau berani menyakitimu"

"Aku sudah berjanji pada ayahmu bahwa aku akan menjaga putri putrinya, walaupun aku gagal menjaga nona jisoo,jennie, chaeyoung, dan juga nona lisa "

"Setidaknya aku tidak boleh gagal menjagamu kan, nona?"

Lalice tersenyum mendengar ucapan pak yoon,kemudian ia meminta pak yoon untuk berhenti sejenak.

"Kau lihat? aku bahkan tidak bisa berjalan lagi pak yoon, aku lumpuh dan penyakit ini sudah merambak ke semua tubuhku"

"Apa menurutmu aku tidak akan pernah pergi dengan semua gejala yang aku alami ini?"

"Karena penyakit ini lah aku terlambat menyelamatkan saudari saudariku, namun karena penyakit ini juga aku akan bisa bertemu mereka kembali.."ujar lisa sembari tersenyum.

Gadis itu sudah tak sama dengan lalice 5 tahun lalu, dia sudah tidak bisa berjalan kemana mana dia menggunakan bantuan kursi roda.

Dan penyakitnya itu? katakanlah lalice gila,setelah kejadian yang menimpa saudari saudarinya saat itu gadis itu dengan sadar tak ingin pergi ke dokter untuk menyembuhkan penyakitnya.

Ia hanya berada dirumah, menunggu waktu kalau kalau ia meninggal dan bisa bertemu kembali bersama keempat saudarinya.

Pak yoon meneteskan air mata jika mengingat bahwa gadis yang ia katakan akan ia jaga sekuat mungkin itu kini malah putus asa atas kehidupannya sendiri.

"Kajja! kita harus pulang nona.."

5 tahun lalu..

"Siapa selanjutnya?"

"Wendi-ya, kau boleh bunuh aku tapi jangan adik adikku"jisoo bertutur membuat wendy mengarahkan pistolnya pada jisoo.

"Aniya, bunuh aku saja"itu jennie yang bersuara.

"Daripada kau membunuh mereka berdua, lebih baik kau bunuh aku saja unnie.."lisa tiba tiba bersuara membuat ketiga kakaknya terkejut dengan ucapan adik mereka itu.

PROMIÑTE ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang