PROMIÑTE:31.

801 77 5
                                    

Gadis bermata hazel itu membuka matanya,meringis kesakitan dibagian belakang kepalanya! kemudian pandangannya berpindah kearah sekitar.

“Dimana ini? kenapa aku bisa disini?”Gumamnya.

Tak lama setelahnya ia mendapati jika bukan hanya dia yang ada di dalam ruangan gelap dan berdebu itu.

“Lalice!”

Jennie unnie!”

Jisoo unnie!”

Chaeyoung unnie!”
(*inilah capeknya punya banyak kakak ya lis🤣*)

Ireonaa!!!”

Lisa menyadari kondisi tangannya kini sedang terikat begitu juga dengan keempat saudarinya,berusaha menyadarkan kakak kakaknya lisa terus bersuara hingga ia terjatuh dari kursi yang ia duduki.

Aws~

Appo~”Lisa meringis ketika sikunya tak sengaja terhantam sudut kursi kayu yang ditempati lalice,dimana saudari kembarnya itu juga berkondisikan yang sama sepertinya.

Lalice-ah,Ireonaaa!” Kali ini lisa bersuara sembari menangis,ia bingung harus berbuat apa sekarang?

Jebal~”

Shh~~”Lisa terperanjat ketika mendengas desisan jisoo yang sepertinya sudah sadar dan merasakan sakit yang sama seperti lisa saat sadar.

“Jisoonnie!”Jisoo menoleh ke sumber suara kemudian matanya membulat kaget melihat adik bungsunya itu terjatuh bersama kursi dengan tangan yang masih terikat.

Dan setelahnya gadis berbibir hati itu pun mulai menyadari bahwa ia juga terikat,“Ada apa ini? ba-bagaimana bisa kita semua berada disini?”Ujarnya penuh kebingungan.

“Jisoonnie, appo~”Keluh lisa yang membuat jisoo ikut meringis melihat siku lisa yang sudah berdarah.

“Lisa-ya~”

“Owh jadi diantara kalian sudah ada yang bangun ya, woah! Hebat juga ya, kupikir aku sudah sangat keras memukul kalian tadi.”Seorang gadis dengan penampilan serba hitam menggunakan topi serta masker itu tiba tiba muncul,membuat lisa dan jisoo pun menatap kearahnya.

“Nuguseyo? apa yang kau inginkan hah? Berani sekali kau menyekap kami disini? apa kau tidak tahu siapa kam—”

“Putri putri dari Kim Youngwoo yang merupakan pengusaha terkenal dan terkaya di korea,apa aku benar?”Sahut gadis itu sebelum jisoo sempat menyelesaikan ucapannya.

Gadis itu berjalan mendekati lisa yang terlihat sedang meringis kesakitan,“Astaga,tanganmu berdarah! ah sial, aku malah tidak tega melihatmu terluka begini kim lisa..”ujar gadis itu sembari merobek kaos yang ia gunakan dibalik hoodie hitam yang ia kenakan.

“Kau ceroboh sekali!”Sarkasnya membuat lisa menatap gadis itu keheranan.

Lisa heran, bagaimana bisa ada penculik yang kasihan dengan korbannya sendiri?

“Siapa kau?”Gadis itu terkekeh kemudian menatap lisa yang dibalas tatap oleh lisa.

“Bagaimanapun juga kau dan lalice sudah menjadi bagian keluarga kami, jadi kami akan ada untukmu kapanpun kau ingin!”

PROMIÑTE ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang