4

4.5K 335 11
                                    

Disini lah di haruskan pete berada bersama sang ibu tercinta. Mau bagaimana lagi cara pete membantah dengan pelbagai alasan konyol nya pun sang ibu tidak ingin mendengarkan.

Pete sampai hairan. Anak sebenar madam saengtham ini siapa? Dia atau vegas? Vegas belum jadi menantu saja sudah naik takhta. Tsk!!

Si manis jenuh. Wajah nya sedari bertekuk tidak suka," Ibu, apakah ini harus? Kenapa tidak menyuruh lelaki gila itu sendiri di potret? Kenapa harus ada aku?"

"Heh!" Madam saengtham memukul bahu sempit anak nya perlahan. Namun pete dengan segala drama queen nya meringis, " Lelaki gila itu kelak adalah suami mu!"

Pete mencebik. Bibir nya memanyun tidak suka. Bagaimana ibu nya lebih membela vegas ketimbang dia.

Kepala wanita cantik itu celingak celinguk. Maklumin juga tubuh nya pendek jadi wajar dia harus berjingkit untuk mencari keberadaan calon menantu nya.

Tak lama kemudian terlihat lah sosok iblis gila eh ralat-

Maksud nya sesosok lelaki tampan dengan koas oblong hitam juga celana bahan. Sial nya fesyen itu terlihat sangat cocok dengan nya.

Belum lagi bisep yang lumayan besar. Pete sejenak mengusap lengan nya. Ia juga punya ya!

"Maaf,tante. Vegas terlambat, ada pekerjaan di kantor yang harus di selesaikan tadi." Sapa vegas ramah. Lelaki itu tersenyum manis pada ibu nya.

Hey, lelaki psikopat ini bisa tersenyum? Wah, pete kira psikopat ini ingin di ajari cara mengangkat bibir naik membentuk kurva lengkung.

"Cih" decak pete perlahan namun bisa di dengar oleh lelaki itu. Vegas hanya tersenyum tipis,sangat tipis dan itu menyeramkan. Pete bersumpah.

Sang ibu mengelus bahu vegas,"Tidak apa,tante tau vegas kan memang harus sibuk. Ah ya,silakan duduk dulu" Ibu pete mempersilakan. Sedari tadi pete berdiri tidak di persilakan,giliran vegas di persilakan.

Ibu dimana letak keadilan mu?!!!

Si manis juga segera menyusul duduk. Di sebelah sang ibu tentu nya! Mana mau dia duduk di sebelah malaikat pencabut nyawa modelan vegas.

Kaki nya menyilang. Raut wajah nya jelas sekali sedang julid dengan topik perbicaraan vegas yang sok dewasa si hadapan ibu nya.

"Bagaimana kabar ayah mu?"

"Seperti biasa, tante. Masih di sibukkan dengan beberapa dokumen penting. Bagaimana dengan paman?"

Menurut pete, tunangan nya ini pandai sekali berakting ramah. Jika tadi pete bertemu dengan nya sendiri mungkin tempat ini sudah di kabuti dengan es dingin.

"Sehat. Dia menitipkan salam kepada mu. Ah ya,apa kita sudah bisa memulai photoshoot ?" tanya sang ibu membuat pete membelalakkan mata nya.

Kenapa masa begitu cepat? Tidak seharusnya!!

Vegas mengangguk sebagai tanda boleh dan disini lah mereka.

Di hadapan designer yang sibuk mengukur setiap inci badan mereka, persediaan untuk ukuran saiz setelan jas yang akan kedua nya kenakan di hari bahagia.

Maksud nya hari tersiksa.

Sang desain yang mengukur tubuh pete terkagum sejenak, bagaimana seorang lelaki bisa memiliki tubuh yang bagaikan gadis jepang,"Tuan,apa rahasia anda?"

Si manis tertawa,"Diet" jawab pete singkat,padat dan jelas.

Jawaban seluruh umat jika di tanya apa rahasia badan kekal bagus.

Sang desain mengeluh,"Anda memiliki pinggang yang ramping. Baiklah,ini pakaian pertama anda untuk photoshoot pertama."

Tak luput dari pandangan setajam elang vegas. Ia melihat lelaki munggil yang kedepan nya akan menyandang sebagai madam theraapanyakul itu melangkah masuk ke dalam fitting room.

Blood,sweat and kiss [VegasPete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang