23

3.2K 270 23
                                    

Setelah insiden dimana dia di tahan di rumah sakit selama seminggu tanpa ada gangguan mana mana pun dan memilih untuk bersendiri, pete akhirnya memutuskan untuk keluar.

Namun kali ini dia akan pulang ke kediaman saengtham. Rumah yang aman detik ini.

Dia butuh bersendiri dan pelukan seorang ibu. Jujur saja dia begitu merindukan vegas.

Ingin menemui lelaki itu lalu memeluk nya dan melampiaskan seluruh rasa yang dia pendam sendirian.

Pete yakin dia tidak setega itu untuk menghindari sang suami. Pasti vegas selama tanpa dirinya serabut dan tersiksa.

Arm sering mengabari pada nya jika vegas tidak selera makan dan akan menunggu di depan kamar ruang rawat milik nya di saat jam kosong pekerjaan.

Lelaki itu juga mengabaikan tawan semata ingin menunggu pete menemui nya.

Pete sangat tidak tega melihat vegas nya rapuh.

"Tuan muda yakin mengambil keputusan dengan menghindar ?" Tanya arm dengan tangan menenteng makanan yang pete beli barusan untuk madam saengtham

Si manis mengangguk mantap tak lupa senyum baik baik saja milik nya, "Aku butuh sendirian,arm. Aku juga merindukan mino haha"

"Mino juga sepertinya tapi tuan muda tolong kabari suami anda. Dia begitu kusut dan tidak teratur sekarang."

"Nanti akan ku kabari ketika sudah sampai di tempat ibu. Ayo,arm kita berangkat" Perintah pete segera. Ia tidak mau berlama lama disini yang berakhir menyakiti batin nya.

Arm segera masuk ke dalam mobil mengambil tempat kerusi pengemudi dengan pete di sebelah nya. Ia tidak habis pikir dengan tuan muda nya ini.

Dia hiba melihat vegas seperti tak teratur. Seharus nya pete mengabari vegas melalui pesan. Ini bahkan pria manis itu sanggup mematikan ponsel selama seminggu supaya tiada siapa menganggu nya apalagi vegas.

Oh..arm juga harus mengabari seseorang yang mungkin akan galau setiap malam di tinggalkan tanpa kabar oleh nya.

Arm akan mengabari pria cerewet itu nanti ketika sampai di sana.Dia juga jujur sangat merindui teman bodyguard seperjuangan nya yang berada di kediaman tuan saengtham.

Selama perjalanan mereka menempuh suasana siang yang sedikit macet, tiada pembicaraan berlaku dari kedua nya. Terlalu sibuk pada pemikiran masing masing.

Jemari milik pete menopang dagu. Lebih memilih menikmati pepohon rendah,burung berkicauan dan langit biru ketimbang memulai pembicaraan canggung.

Sangat indah membuat fikiran pete seketika tenang. Melupakan segala beban yang dipikul nya sendiri.

Tangan nya beralih mengusap perut nya yang mulai bulat. Pete tau si kecil ini merindukan sosok vegas. Merindukan pelukan hangat dan elusan lembut Ayah nya.

Terkadang perut pete akan memulas sakit tapi itu hanya sementara karena si manis sudah mulai biasa menangani sendiri.

Sendirian lagi.

******

PLAK!
PLAK!

"Anak sialan."

Lecet bahkan meninggalkan memar sedikitpun tidak berdampak pada vegas. Lelaki itu bahkan masih bisa terkekeh sinis.

Kondisi nya sudah luar biasa hancur. Sekarang harus menghadapi seorang bajingan yang tidak pernah memahami kehendak orang.

Ia hanya berdiri tanpa ekspresi. Menunggu kelanjutan makian dan dusta yang sang ayah berikan. Untuk apalagi ia harus merasa sakit hati?

Sudah cukup hancur karena kepemergian sang istri, lalu di hadapkan dengan seorang ayah yang payah. Harus sehancur apalagi vegas?

Blood,sweat and kiss [VegasPete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang