38

3.3K 195 11
                                    

Ketika vegas menuruni tangga sambil mengeringkan rambut basah, bau enak masakan dari pete menyapa indra penciuman.

Lelaki itu tersenyum menatap tubuh pete dari belakang yang sibuk sekali memasak makanan malam mereka.

"Sayang.."Sapa vegas menghampiri pete yang kini menoleh menatap sang suami sambil tersenyum.

" Sudah mandi ? " Tanya pete kembali membalikkan steak daging yang ia buat.

Tangan vegas melingkari pinggang pete dari belakang. Lelaki itu menatap masakan pete yang harum membuat perut berkeroncong lapar,  " sudah."

"Tangan mu vegas awas ya."

"Kau tidak mandi?"

"Sebentar lagi, sisa ini lalu aku akan mandi." Kata pete sambil tersenyum menatap wajah vegas yang bersandar nyaman di bahu nya, "Lapar?"

"Sangat. Tapi aku sudah kenyang." Bibir vegas mendekat ke telinga si manis, "karna sudah memakan mu."

"Vegas!"

Lelaki itu hanya terkekeh menanggapi. Hati nya sangat bahagia merasakan suasana bersama lelaki tercinta ini. Vegas merutuki diri sendiri yang bodoh tidak menyadari bahwa hari bahagia seperti ini akan datang jika dia menghargai kehadiran pete dari dulu lagi.

Andai saja dulu mata rubah ini tidak buta dalam memilih cinta, pasti hubungan nya dengan pete tidak terpecah belah. Masih jelas memori ketika ia yang kejam mengabaikan sosok sebaik pete. Malah memilih tawan yang jelas tidak tulus dalam mencintai.

Jika masa bisa di ulang kembali, vegas ingin sekali menyembuhkan segala luka yang ia buat untuk pete. Takdir begitu indah menulis jalan cerita cinta mereka yang berawal dari sebuah perjodohan atas posisi.

Penyesalan selalu berada di akhir cerita.

"Vegas? Lepas, aku sudah selesai."

Lamunan pria itu buyar mendengar suara indah pete yang ternyata sudah selesai dengan kerja nya. Pelukan di pinggang pete ia lepaskan.

"Mau mandi sekarang? Sini ku bantu naik tangga."

Si manis menggeleng," Aku bisa sendiri, sayang. Aku punya kaki" Ujar pete dengan kekehan manis itu.

"Tidak bisa. Kaki mu lemas, aku tau."

Tidak menunggu jawaban dari pete, sang suami segera menggendong tubuh si manis.

"Arghhh!!"

"Aku baru menggendong mu, pete. Kenapa begitu dramatis?" Tanya vegas memasang raut datar. Pete berteriak seolah dia akan di gigit seekor jerung besar!

Si pelaku tertawa dengan tangan yang menutupi mulut sendiri. "Hahaha! Seperti drakor, vegas. Aku merasa seperti dalam drama korea yang aku tonton waktu itu." Ujar nya di sela tawa manis.

"Drakor apa huh?"

Pete mengalungkan kedua tangan nya di leher sang suami yang kini menaiki tangga rumah mereka," Legend of the blue sea"

"Yasudah kalau ini legend of the safe house. Pameran utama tentu kita berdua."

"Tidak mau, aku tidak ingin menjadi duyung!" Kata pete membuat alis vegas mengerut bingung. Dia tidak tau langsung tentang drama korea yang pete tonton.

"Maksud nya apa, sayang? Ohh drama yang kau tonton itu adalah drama bergenre fantasi?"

"Correctly! Ayo tonton bersama nanti! Aku akan mengajak phi tankhun sekalian."

Kedua sejoli itu kini sudah sampai di dalam kamar mereka berdua. Tepat nya di kamar mandi yang bertembok kaca otomatis menembus ke arah kasur mereka.

"Tidak, tidak. Terima kasih tawaran nya. Aku cukup trauma hanya dengan mendengar ajakan mu."

Blood,sweat and kiss [VegasPete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang