Hari ini pete harus menjemput sang anak yang di titipkan pada Madam saengtham 3 hari lalu. Ia sudah tidak tahan lagi untuk berpisah pada sang putra walaupun hanya 3 hari berlalu. Hari ini putra nya harus kembali ke tangan!
Namun kali ini, pete sendiri yang menjemput venice karena vegas sibuk di kantor. Mengingat anakinn masih berada di luar negara, tugas vegas adalah menggantikan pria beralis tebal yang sedang enak berbulan madu itu selama ia masih berada di luar negara.
Rasanya vegas ingin berteriak marah namun di urungkan karena anakinn berjanji setelah ia pulang dari australia segala pekerjaan vegas akan ia kendalikan sementara vegas bisa berlibur bersama keluarga minor tersayang.
Kini pete sudah berada pintu megah kediaman saengtham. Butuh beberapa kali untuk jemari nya mengetik bell namun bodyguard tak kunjung membukai.
Huh kesal.
"Selamat pagi, tuan muda."
"Selamat pagi! Jangan lupa bersemangat untuk hari ini." Walaupun pete rasa ingin mencakar wajah para bodyguard nya karena terkalu lambat membukakan pintu, ia tetap tersenyum manis membalas sapaan ramah mereka. Well, tata krama seorang madam sudah berubah.
Langkah demi langkah pete atur dan kini ia dapat menatap siluet sang anak yang terlihat sedang menikmati sarapan pagi di temani televisi, " Nak?"
Tubuh itu berjingkit kaget namun cepat cepat menoleh kala mendengar suara lembut papa nya, "PAPAA!!" Teriak venice begitu antusias.
Sosok ibu yang ia rindui!! Apalagi susu nya ~
Anak itu berdiri segera mengatur langkah berlari kecil ke arah pete yang sudah berjongkok merentangkan tangan bersedia menyambut tubuh kecil venice, " Aduhh anak papa. Bagaimana disini? Ve tidak nakal kan, hm? Ve tidak susahin nenek kan?"
"Ve anak baik, papa suruh ve jadi anak baikk!"
"Let papa see. " Pete menangkup kedua pipi gembil venice. Menelusuri tiap anggota wajah anak nya yang sempurna, tentu pahatan campuran wajah paket lengkap nya dan wajah tegas vegas, " Nothing wrong, anak papa sentiasa tampan seperti papa."
"Seperti daddy hihii!" Venice tersenyum menampilkan deretan gigi putih nya yang rapih," Eungg..mana daddy?"
"Daddy tidak bisa menjemput ve. Daddy harus kerja tapiii...kata daddy nanti kalau daddy sudah pulang dari kerja, dia ingin membawa ve jalan jalan sama pa macau, mau?"
"Hunh..." Bibir kecil itu memanyun tidak suka. Ia juga merindui sosok hangat sang daddy yang sentiasa memberi nya pelukan hangat.
Namun mendengar perkaatan pete tadi mengundang senyuman lesung pipi dari si kecil. Ia lalu mengangguk begitu antusias, "Mau! Ve mau jalan jalan habisin duit daddy beli buku yang banyakkkk biar ve pintar. Biar ve bisa jadi seperti daddy yang luar biasaa hehehehe. Biar ve bisa dapat pacar cantik lalu menikah seperti daddy dan papa."
Si manis terkekeh. Kelakuan venice memang selalu hangat dan mampu membuat ia mengukir tawa pecah, "Yasudah nanti siap siap, ya? Habisin saja uang daddy mu. Nanti papa bantu."
"Papa datang menjemput mu, ve. Papa miss his son so muchhhh. Give papa kiss"
"Chuuu ~~ " Bibir kecil itu mengendus lesung pipi pete dengan gemas, "Kitthh kitthh, ve kitth papa pete yang pwetty"
Pria itu hanya tersenyum penuh keibuan. Namun kemudian kepala nya celingak celinguk seolah mencari keberadaan seseorang.
"Kata nenek papa dan daddy sedang membuat adek untuk ve. Apakah itu susah,pa?"
Seketika wajah pete mendatar. Apa yang sudah ibu nya ajar pada putra nya ini. Pasti yang bukan bukan sehingga venice berekspetasi tinggi, "No, ve. Tidak ada, nenek hanya bermain main padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood,sweat and kiss [VegasPete]
ActionDi jodohkan dengan atasan sendiri atas kehendak sang ayah? Siapa mengira pete akan bahagia? Sikap iblis sang suami menyakiti batin nya luar biasa. Namun aneh nya,ia menerima segala kesakitan yang vegas beri pada nya. Pete bukan lah sosok lemah,sejak...