35

3K 220 21
                                    

Berita kembali nya madam minor yang di ketahui meninggalkan pemimpin minor selama 3 tahun lebih tanpa kabar kini tersebar luas.

Tidak luput juga dari pendengaran seorang wanita paruh bayah berserta suami nya yang kini sedang bersantai di ruang tamu.

"Sayang, anak kita? Putra kita?!"

Madam saengtham, wanita yang rapuh setelah di tinggalkan oleh sang anak tanpa kabar. Hidup nya tak kalah hancur, putra yang ia jaga selama 28 tahun dengan kasih sayang pergi meninggalkan.

Wanita itu sudah mencoba mengirim ribuan pengawal menyelidiki kemana pergi sang putra tunggal. Ibu mana yang tidak sedih jika anak nya pergi dari rumah?

Begitu juga dengan tuan saengtham yang terpukul oleh pemergian pete. Terbesit dalam hati pria paruh baya itu merutuki diri karena menikahkan pete dengan orang yang salah.

"Tidak mungkin, pasti lelaki sebrengsek vegas menikahi orang lain. Madam minor baru, bukan pete."

Madam saengtham menatap nyalang suami nya," Aku tidak percaya! Itu pasti pete, ayo ke kediaman minor sekarang." Ujar nya buru buru, "Nop, siapkan mobil untuk aku berangkat!" titah nya pada sang pengawal yang setia berdiri di samping nya sejak tadi.

"Jangan bertingkah terburu buru. Kita belum pasti jika itu pete atau orang lain!" Tuan saengtham yang tidak terima di bentak oleh sang istri.

Madam saengtham berdiri dari tempat. Menuding jari marah ke arah sang suami, "Aku tidak peduli! Itu pasti putra ku, tidak ada yang bisa menggantikan tempat madam minor selain putra cantikku! "

"Bisa tidak sekali saja kau menuruti ku?!" Bentak tuan saengtham. Kesabaran pria itu habis menghadapi sikap ceroboh istrinya. Sudah lama dia tetap berdiam dan sabar jika sikap madam saengtham seperti ini.

"Menuruti mu?!! Kau sendiri tidak tau dimana keberadaan putra mu, bukan?! Jangan meminta ku menuruti mu jika kau saja masih bertindak bodoh!"

Para pengawal disana hanya bisa menundukkan kepala tidak berani menguping prahara rumah tangga majikan mereka.

Hal ini sudah biasa terjadi sejak kebelakangan ini. Mental madam saengtham terganggu hingga menyebabkan beliau jatuh sakit dan berakhir menjadi ceroboh seperti ini.

Helaan nafas kasar terdengar dari bilah bibir tuan saengtham. Lelaki itu berdiri menghampiri sang isteri, "Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku tau kau terpukul, aku juga terpukul." Ucap nya hiba.

"Hiks..putra ku, aku merindukan dia! Hanya dia anak ku, hanya dia! Kau tidak tau rasanya menjadi seorang ibu! Pete ku rawat dengan air asi ku! Dari aku!" Marah madam saengtham. Kepala nya serabut dan rambut nya ia acak frustasi berserta isakan tersakiti.

Tuan saengtham merasa bersalah karena sudah membentak sang isteri yang memang mengalami gangguan mental segera kembali bersuara, "Maafkan aku." Akhirnya lelaki paruh bayah itu hanya bisa meminta maaf atas kesalahan nya.

"Kalian semua tidak pernah mengerti!! Aku seorang ibu, aku tau putra ku dan kalian malah menganggap ku sakit mental!"

"Aku tidak! Siapa yang berani menganggap mu sedimikian, sayang?"Bantah tuan saengtham. Ketika penyakit madam saengtham kambuh, setiap masa pasti akan begini. Menganggap diri sendiri seperti orang gila.

"Tidak ada yang berani menganggap isteri klan saengtham sedemikian. Percaya pada ku, pete akan kembali pada kita jika memang putra kita berada di thailand."

"Hiks." Isak madam saengtham menutup wajah beliau yang basah dengan genangan air mata. Tungkai wanita itu melemas ke bawah hingga beliau terduduk kembali di sofa.

Lelaki paruh bayah yang menyandang sebagai suami kepada wanita itu menghampiri nya. Membawa sang istri ke dalam dekapan hangat, "Pete akan kembali. Percaya pada ku."

Blood,sweat and kiss [VegasPete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang