PLAK
Wajah vegas terpaling ke belakang. Gigi nya menggertak emosi. Sungguh setiap bertemu dengan sang papa rahang nya harus menjadi mangsa pertama.
Pete menatap vegas dengan raut panik dan khawatir, "Pa,vegas tidak salah. Aku yang salah"
"Papa boleh marah pada ku, jangan mengungkit ibu ku!" Nada vegas terdengar tidak bersahabat. Bahkan untuk perkataan Tuan gun barusan ia tidak sakit hati kecuali tentang sang ibu.
"I can't believed that you were born to be my son, vegas kornwit. Aku tidak menyangka bisa membesarkan anak penuh kesialan seperti mu. Seharus nya kau ku bunuh sejak bayi lagi!"
"Aku juga tidak meminta lahir dari benih mu, Tuan gun theraapanyakul." Ucap vegas sarkas. Dia tidak peduli lagi jika hilang hormat terhadap papa nya.
Hati nya cukup sakit mendengar ucapan Tuan gun yang kelihatan sekali tidak memiliki belas kasih sayang untuk ia sebagai anak.
Alis tuan gun menukik tajam. Anak sialan, selalu saja seperti ini! Melawan kehendak nya.
Kembali telapak tangan pria paruh bayah itu naik ke udara. Siap melayangkan kembali tamparan hebat.
Dengan sigap vegas melindungi wajah nya dengan lengan. Berharap Tuan Gun berhenti melakukan kekerasan terhadap ia.
"Pa, jangan! Tolong..jangan di hadapan calon cucu mu." Nasib menyebelahi vegas karena dewi seperti pete siap menolong dirinya.
Tangan yang tadi naik ke udara kini turun. Ia menoleh beralih menatap sang menantu penuh kasih sayang, "Pete menantu ku, kau hamil?"Lelaki paruh baya itu menghampiri si manis.
Senyum pete merekah menampilkan lesung pipi lucu nya. Segera tuan gun bawa tangan lelaki itu untuk mengelus surai lembut pete penuh kasih sayang.
"Astaga, sudah mengabari ibu dan ayah mu? Saengtham pasti gembira dengan kabar ini."
"Hmm, aku dan vegas belum ada waktu untuk mengabari mereka. Nanti aku akan berangkat sendiri kesana untuk mengabari mereka."
Lelaki paruh baya itu menoleh menatap tajam putra nya yang diam tanpa ekspresi, " Menjadi suami saja kau tidak becus, vegas. Bagaimana bisa kau mengalahkan anakinn dengan ketidak becus dirimu itu? Cuai, Payah dan bodoh."
Astaga, pete kira mertua nya ini sudah kelar menghajari sang suami. Ternyata masih lagi bersambung yang reflek membuat vegas memutar bola mata jengah dengan papa nya.
"Terserah."Jawaban dari vegas yang sangat singkat,padat dan jelas.
Sudah, vegas sudah lelah jika papa nya membahas tentang kinn. Dia terasa di pojokkan dan tidak berguna sekarang.
Tuan gun lalu berdiri. Menghampiri putra sulung nya lalu merunduk ke arah telinga vegas, "Ceraikan dia setelah dia melahirkan anak mu."
Sebuah tepukan keras tuan gun berikan pada bahu bidang sang anak. Ini detik yang ia tunggu. Dimana penerus vegas akan lahir dan pete di tendang pergi dari keluarga minor.
Pria itu lantas terhenyak. Bagaimana bisa sang papa meminta ia melakukan hal sekeji itu sementara dirinya begitu mencintai pete?
Untuk pengetahuan kalian semua, ia tidak akan pernah melepaskan pete hingga hembusan nafas terakhir. Pete milik nya dan selamanya akan begitu.
Sekalipun sang papa menyuruh, ia tetap bersikukuh menjadikan pete sebagai istri dan pendamping hidup. Camkan itu.
"Vegas? Kau tidak apa?" Tanya pete membuyarkan lamunan sang suami.
Ia menanggap dengan senyum manis tidak ingin menjadi beban pikiran si manis.
Beranjak mengecup bibir yang dia rindukan lama tanpa ada lumatan atau nafsu. Pete dengan senang hati membalas kecupan suami nya lalu menarik dirinya melepaskan kecupan hangat itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/327696774-288-k236992.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood,sweat and kiss [VegasPete]
AcciónDi jodohkan dengan atasan sendiri atas kehendak sang ayah? Siapa mengira pete akan bahagia? Sikap iblis sang suami menyakiti batin nya luar biasa. Namun aneh nya,ia menerima segala kesakitan yang vegas beri pada nya. Pete bukan lah sosok lemah,sejak...