Buku tentang gubahan bunga menjadi pilihan bacaan nya kali ini. Duduk nyaman di ayunan yang tersedia di balkon milik nya. Menikmati semilir angin menerpa wajah cantik nya.
Sekedar menenangkan pikiran daripada banyak nya rintangan yang dia hadapi. Dengan membaca dia bisa melupakan segala luka yang masih terbekas di hati.
Dia memutuskan untuk melupakan hal kemarin, hari ini dia ingin berada di dalam kamar selama sehari. Berniat menghindari suami nya.
Namun semua terurungkan ketika arm mengetuk pelan pintu nya,"Tuan muda, tuan vegas memanggil anda ke kamar nya."
Pete menghela nafas lelah,"Aku tidak ingin menemui nya."
"Tapi tuan muda,tuan vegas memerintahkan saya untuk membawa anda."
"Aku tidak ingin menemui nya, arm."Kukuh seorang pete pada ucapan nya.
"Dia mengugut,tuan muda."
"Ck,baiklah."
Pete tidak mau bodyguard kesayangan nya berada dalam lingkungan masalah vegas si pria psikopat.
Dia akhirnya membuka pintu kamar milik nya perlahan. Arm berdiri dengan kepala tertunduk hormat.
"Aku akan kesana sendiri,kau bisa bergabung dengan yang lain"
"Baik,tuan muda."
Pete melangkahkan kaki jenjang nya ke arah kamar vegas. Mengetuk perlahan pintu tersebut dengan raut jengah nya "Vegas."
"Masuk." Ketus sang suami dengan nada dingin khas nya. Sebelum memutar knop pintu mata pete sempat memutar jengkel.
Menampilkan seorang lelaki dengan kemeja satin nya sedang membaca buku yang pete yakin berbahasa english.
Dia melangkahkan kaki berdiri di hadapan vegas,"Kenapa memanggil ku?"
Lalu sedetik kemudian perlakuan vegas membuat pete kaget setengah mati. Lengan nya di tarik hingga duduk ke pangkuan vegas dengan posisi tubuh nya miring.
Lelaki tampan itu meletakkan buku di atas nakas lalu memeluk pinggang pete erat. Menyandarkan kepala nya tepat di dada sang istri.
Jantung pete? Jangan di tanya. Ia terkadang takut kapan kapan akan menghidap penyakit serangan jantung karena selalu bergemuruh seolah ada balapan di dalam sana.
"Apa kau marah? Jantung mu berdetak kencang, pete."
Pete bingung harus bereaksi bagaimana, akhirnya dia memutuskan untuk mengusak pelan surai sang suami yang begitu lembut,"Apa yang terjadi?"
"Apa aku pantas berbagi cerita dengan mu?" Lelaki itu mendongak. Menatap pete begitu dalam seperti seorang anak yang mengadu pada induk nya.
Rasa jenguh yang tadi pete rasakan kini terganti dengan khawatir. Dapat ia tangkap binar di mata vegas bergetar.
Pertama kali nya sang suami bereaksi lebih dari dua ekspresi. Selalu nya wajah tampan yang di bingkai kaca mata ini terlihat tegas dan dingin.
Namun kali ini ada sorot kesedihan dalam netra setajam elang itu. Apalagi pete dapati rahang tegas sang suami bercak merah seolah ada benda kasar yang baru beberapa menit lalu mendarat disana.
"Ceritakan saja. Kau pantas berbagi cerita dengan ku."
"Pa gun datang pagi tadi. Kau tau alasan nya."
"Menampar mu lagi? Kenapa?" Ada nada khawatir disana. Alis pete bahkan menekuk cemas.
Vegas mengeratkan pelukan di pinggang ramping sang istri, "Sekali lagi aku mengulang kesalahan sama. Kerana ceroboh dan tindakan buru buru, sekali lagi minor fam berada di bawah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood,sweat and kiss [VegasPete]
AcciónDi jodohkan dengan atasan sendiri atas kehendak sang ayah? Siapa mengira pete akan bahagia? Sikap iblis sang suami menyakiti batin nya luar biasa. Namun aneh nya,ia menerima segala kesakitan yang vegas beri pada nya. Pete bukan lah sosok lemah,sejak...