BAB 3

647 37 0
                                    

Holaaaa bertemu lagi dengan suzy yang imut.candaaaaa....

Typo tandai!!!...

Malam harinya seperti layaknya orang pada umumnya.makan malam seperti biasa.pasutri yang tadi pagi baru menikah pun sedang memakan makanan di meja makan dengan nikmat.

Tidak ada pembicaraan khusus layaknya pengantin baru lainnya.yang di habiskan dengan candaan.tapi,mereka berdua malah saling diam satu sama lain.

Setelah selesai makan pun mereka langsung menuju kamar nya masing-masing.

Di kamar Aiden.dirinya sedang memandang langit malam di jendela kamar nya.sambil membawa secarik foto di tangannya. dirinya berucap.

"Liiii.saya sudah menikahi wanita lain selain kamu,"ujarnya sambil menahan sesak. "rasanya seperti mimpi.saya berharap orang yang sekarang menjadi istri saya itu kamu.bukan dia,saya takut mengecewakan riana liii.dia orang baik," ujarnya sambil menelisik foto yang ada di tangannya dengan tangan beruratnya.

"Saya harap ini hanya mimpi yang panjang.saya berharap ini hanya mimpi lii.hanya mimpi hiks...hiks....andai waktu itu saya larang kamu bawa mobil sendiri pasti kamu masih ada disini.disamping saya,"ujar Aiden sambil menghapus air matanya.

"Bilang sama saya kalau sebenarnya kamu masih hidupkan.kamu hanya pergi ke suatu tempat hanya untuk mengindari saya  hiks....k-kamu pasti lagi ada di suatu tempat kan hiks...hiks..."pecah sudah  tanggis Aiden saat dirinya mengingat kembali kekasihnya itu.

Raganya yang dituntut kuat.tapi hatinya hancur lebur.Aiden hanya berharap ini hanya mimpi buruk yang panjang.bagi dirinya ditinggalkan oleh orang yang spesial bagi dirinya bukan hal yang mudah untuk menata kembali kepingan yang sudah hancur.

Tapi apalah daya takdir sudah berkehendak manusia hanya bisa pasrah dengan apa yang terjadi selanjutnya.Aiden hanya berharap semoga suatu saat nanti dirinya tidak mengecewakan  dan menyakiti Riana yang sekarang menyandang status sebagai istrinya .

Dirinya tidak ingin menyakiti hati Riana.menurut Aiden. Riana dan dia hanya korban dari perjanjian.maka dari itu,dirinya juga tidak ingin menyalahkan orang lain.

Dia juga tidak menyalahkan takdir yang berjalan. dirinya juga percaya semua pasti ada hikmahnya.

"Liii.ini jika suatu saat nanti saya menaruh hati dan sudah menyukai wanita lain selain kamu,kamu ngak akan marah kan sama saya?,"tanya aiden seakan Lia sedang bersamanya sekarang.

"Saya sangat berharap bila hal itu terjadi saya hanya tidak ingin ditinggalkan lagi.saya hanya ingin satu kali saja saya di tinggal pergi.itu oleh kamu Lii.oleh kamu."katanya dengan penuh penekanan.

Sementara di kamar sebelah lebih tepatnya kamar Riana dirinya sedang mendengarkan keluh kesah sahabat yang tidak mendapat cuti walaupun satu hari.

"gue tuh sebel banget sumpah.gue lagi capek-capek nya pulang dari acara nikahannya lu naa.malah di suruh buat ngelatih anak baru.mending yang di latih gampang paham, lahh ini sampai gue sama temen seprofesi aja bingung harus pake taktik apa biar itu bocah paham,"adu Lisa kepada sahabatnya

"Masih mending lu Liis.gue udah capek-capek kesana malah ternyata di tunda Minggu depan latihannya.rese banget emang yang bikin jadwal."timbal Diva.

"Loh.bukannya yang bikin jadwal kadang lu sendiri div,?"heran Mutia.

Diva menghela nafas kasar."iya biasanya gue sendiri.tapi hari itu gue lagi sibuk-sibuknya jadi nyuruh orang lain."jelasnnya.

"Gue pengen pulang.mana laper banget lagi,"kata lisa.

"Yeeee.lu mah laper mulu pikiran,"ujar Diva ngegas.

A & R. [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang