BAB 13

317 23 10
                                    

Dor

Seneng ngak pas dapat notif dari akuu?

Aku update lebih awal dari perkiraan, yaa. Jadi ramaikan.

Vote, komen jangan lupaaaaaaaaa.

Selamat menjalankan ibadah puasa buat yang menjalankan 🙏🏻

Semoga puasa tahun ini semua amalan kita di terima. Aamiin ya rabbal ... ?

Buat yang belum follow akun aku follow biar kalau dapat info kalian pada tahu.

Coba votenya dong.

Gampang, kok. Tinggal pencet bintang di pojok kiri, doang. Gampang kan.

Happy reading 🥀

Typo tandai!!.

Setelah melewati perdebatan antara Aiden dan Maya ibunya. Lantara ibunya menyuruh mang Udin pulang terlebih dahulu seperti ada udang di balik batu menurut Aiden. sementara Aiden sedang males membawa mobil.

Sampai Riana sendiri mengajukan diri supaya dirinya saja yang mengantar ibu mertuanya itu, tapi tetap saja Maya bersihkukuh ingin di antar oleh kedua pasutri itu, dengan alasan, "sekalian Riana main kerumah ngapa si, Den. Riana belum pernah kesana jugaa" ujarnya Maya.

Dengan hati dongkol Aiden mengangguk menyetujui kemauan ibunya itu, "iya. Aiden antar ibu kerumah bareng sama Riana, sekarang ibu puas kan" tanya dengan nada sedikit tak terima.

Dengan senyum memekar Maya langsung saja memeluk anaknya itu, " nah. Kaya gitu si, ini baru jagoan ibu Maya." dengan erat Maya memeluk putranya itu sampai Aiden hampir kehabisan oksigen.

"Ya udah. Riana duduk di depan sampingnya Aiden, ya. Biar ibu di belakang " usulnya dengan nada tidak ingin dibantah.

Untuk kedua kalinya Aiden mengalah lagi.

Masih dengan akting yang di tampilkan mereka, di mobil sambil Aiden menyetir mobil tangan kirinya menggenggam erat tangan Riana.

Riana hanya tersenyum, tersenyum dengan artian yang berbeda, sedangkan Maya di belakang sangat senang melihat anak dan menantunya itu rukun.

"Ibu seneng, deh." ucap Maya di belakang sambil tersenyum manis.

"Seneng soal?"

"Seneng soal?" tanya Aiden dan Riana bersamaan.

Mereka berdua saling pandang hanya beberapa detik sampai akhirnya memutuskan kontak mata, karna Aiden kembali fokus menyetir, sedangkan Riana mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil.

Menghela nafas, sambil memejamkan matanya Riana meremas tangannya, "kenapa bisa sama-sama jawabnya kompak, si" batin Riana.

Sementara itu Maya di belakang tersenyum, menggelengkan kepalanya dan kembali bertanya kepada Aiden.

"Riana cantik kan, Den" pertanyaan macam apa ini?

Belum ada sautan dari Aiden, Riana memilih mengambil air mineral yang ada di sampingnya itu. Aiden melirik Riana, ada senyuman kecil yang terpajang di wajah tampannya itu, "bukan cantik lagi, Bu. Cantik banget malah" jawab Aiden tiba-tiba.

Refleks Riana yang yang sedang minum terbatuk-batuk mendengarnya, "uhuk ... Uhuk ... "

"Kamu ngak papa, sayang?" tanya Maya khawatir. Sedangkan Aiden melihat hal itu justru tersenyum,"Lucu."

A & R. [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang