A & R. [ On Going ]

BAB 18

Typo tandai!!!.

Jangan lupa vote, komentarnya!
Biar nambah semangat nulisnya.

"Assalamualaikum"

"Waalalaikumussalam" jawab Aiden di tempatnya.

Dia adalah Riana yang baru pulang berkumpul dengan sahabatnya yang sudah lama tak berjumpa.

Dirinya pamitan lebih cepat dikarenakan Aiden sudah mengirimkan pesan untuk segera pulang.

Pikir Riana tak ada yang menyaut salamnya kecuali para -- pekerja rumah.

Yang dikenakan Riana!
Pas jiplek!.

Riana termenung sejenak lantas menoleh ke arah Aiden berada.

Nampak Aiden sedang berdiri di depan kolam ikan miliknya dengan tangan kanan dirinya masukkan di celana hitam panjang.

Aiden menoleh ke arah Riana balik. Dirinya tersenyum sampai lesung pipinya kelihatan dalam.

"Baru pulang dari rumahnya siapa?" tanyanya sambil mengintruksikan Riana untuk mendekati dirinya.

"Diva" jawabnya sambil berjalan menghampiri Aiden di tempatnya berada.

"Sini deket saya duduknya" sambil menarik lengan Riana dengan pelan Aiden menuntut Riana duduk tepat di sebelahnya bahkan tidak ada jarak diantara mereka berdua.

"Ngak terlalu deket ini, mas?" tanyanya sambil melirik Aiden.

Bukannya menjawab justru Aiden tersenyum, menyibak sedikit rambut Riana yang tergerai lantas  mengendus-endus leher Riana sambil menjawab dengan suara berat yang mampu membuat Riana merinding, "badan kamu wangi banget, Na"

Lagi. Aiden mengendus sampai berhasil membuat Riana memejamkan matanya lantaran antara geli dan enak!.

"Eng, maaas" ujarnya sambil menepuk paha Aiden.

Bukannya berhenti Aiden tiba-tiba memeluk Riana dari samping, membuat Riana terkejut dengan hal itu.

"1 menit, Na. Ngak bakal lebih" pinta Aiden.

Sementara Aiden memeluk. Riana justru terdiam kembali mengingat kejadian kemarin setelah pulang bersama Albara dan ummi Maryam.

Di sepanjang Riana menaiki tangga yang mana tidak luput dari penglihatan Aiden dirinya tersenyum manis sambil memegang erat tas miliknya.

Saat masuk ke kamar lalu menutup pintu dirinya termenung sambil bersandar di belakang pintu kamar itu.

Tubuhnya merosot ke bawah dengan perasaan yang hampa.