BAB 20

244 9 0
                                    

Typo tandai!!.

"Lisaa" panggil Riana balik.

"K-kamu kok bisa ada disini"? tanyanya.

Lisa mulai berjalan ke depan kursi kosong untuk dirinya dudukan, sambil melepas tas yang dirinya bawa lantas dirinya taruh di atas meja.

"Kesini mau beli sesuatu buat adik aku. Terus kamu kesini di pagi-pagi lagi sudah duduk cantik sambil minum kopi sama siapa? Ngapain?" tanya Lisa sambil melihat sekeliling barangkali Riana kesini sama Aiden.

Sebelumnya Riana dibuat menghela nafas panjang oleh pertanyaan yang dilontarkan Lisa barusan bukan mengapa dirinya menghela nafas tapi ini untuk kesekian orang nanya seperti itu.

"Sebelumnya aku kesini karna cuman beli kardigan buat aku pakai karna kedinginan. Terus aku sempetin beli kopi dulu kesini karna sudah lama juga kan, Lis" jelasnya.

Lisa manggut-manggut meng-iyakan maksud penjelasan Riana.

"Terus ...?

"Awalnya aku itu lagi ngedate sama mas Aiden di tempat yang ngak jauh juga dari sini, tapi pas lagi makan, mas Aiden di telfon sama ngak tahu tadi siapa yang katanya ada meeting dadakan, mungkin asistennya. alhasil ngedate jadi gagal. Kan tahu gitu aku bawa kardigan dari rumah aja" sambung Riana seakan mengadu kepada Lisa.

Bukannya ikut prihatin dengan kejadian yang menimpa Riana. Justru hal yang tak terduga Lisa tampakkan. Dirinya tertawa entah apa yang dirinya tawakan padahal kalau dipikir-pikir tidak ada yang lucu.

"N-ngedate? Pagi-pagi? Ya Allah kaaak" tanyanya sambil mengusap sudut matanya yang ber air.

"Ngikut orang mana ngedate pagi-pagi diwaktu orang mulai sibuk berangkat kerja" Riana mendengus lirih tak salah apa yang Lisa tawakan tentang ini. Sebab dirinya merasakan hal yang sama.

Sementara Lisa tertawa memikirkan jalan kerja pikiran Aiden itu.

"Pantesan orang lewat dekat kamu pada mandang aneh ternyata oh ternyata. Terjawab sudah apa yang terjadi" katanya masih dengan tawanya

Meminum kopi miliknya Riana bertanya maksud jawaban Lisa yang pertama soal kesini karna mau beli sesuatu, "kamu kesini mau beli sesuatu buat adik kamu, emang dengan rangka apa?" tanyanya

Menetralkan tawanya Lisa mulai menjelaskan, "Naya adik aku hari ini ulang tahun. Dan aku kesini karena mau beli hadiah buat dia, sebenernya ini mall yang kesekian kalinya aku kunjungi di pagi-pagi ini"

"Kesekian? Maksudnya gimana?" tanyanya binggung.

Menghela nafas panjang lalu dengan kurang sopannya menyambar kopi milik Riana. Tapi tak di pungkiri Riana biarkan sambil geleng-geleng kepala. Mungkin haus pikir Riana.

"Aku udah keliling ke mall sini mall sana kak. Dan ini yang terakhir soalnya parkiran masih lumayan kosong ngak kaya yang lain"

"Mau bantuin aku cariin hadiah buat Naya, ngak?" tanya Lisa sambil menunjukkan puppy eyes kepada Riana.

Riana lantas terkekeh, mengangguk, "mau beli apa?"

Mendengar jawaban dari orang didepannya itu Lisa langsung saja berdiri dan jangan lupakan tas miliknya yang di meja tadi

Menarik tangan Riana sedikit pkasar sampai membuat Riana hampir limpung ke samping.

"Akhir-akhir ini aku sering lihat Naya baca buku novel pernah juga aku pinjam waktu dia di ajak pergi nyokap sama bokap yang mana aku ngak di ajak. Untungnya di bolehin walaupun dia berpesan buat di jaga baik-baik" sambil menuju tempat buku berada Lisa menjelaskannya sampai ada kata yang membuat Riana terdiam sejenak dengan penjelasan tadi

A & R. [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang