BAB 29 ( FLASHBACK TERAKHIR )

164 12 1
                                    

Typo tandai!.

Masih flashback ya cintaku 🙌🏻.

Wajib komen, vote dan share >>> ^^

____ happy reading ____

Rangga ditempatnya mematung, tersenyum, menghela nafas panjang sambil memijat keningnya yang tiba-tiba pusing.

"Hari ini saya mengantikan ibu Riana hanya untuk beberapa hari?"

"..."

"Baik. Kebetulan saya ada jadwal hari ini"

"..."

"Sama-sama, pak. Tidak merepotkan sama sekali"

Telfon sudah tidak lagi tersambung. Menyandar badannya di jok mobil dengan mata terpejam.

Rangga yang kebetulan akan berangkat ke suatu tempat harus dirinya urungkan dikarenakan ada perintah.

Setelah mendengar hal itu dirinya termenung sejenak sebelum akhirnya memberi pesan untuk Riana supaya pertemuan dengannya di undur terlebih dahulu.

"Kenapa dengan beliau? Sakit?" monolognya.

Menerawang jauh kedepan, hanya beberapa menit sebelum dirinya menyalakan mesin mobil miliknya.

Tepat didepan kelas yang hari ini Riana jadwalnya.

Rangga menghela nafas lagi, rasanya seperti mimpi.

Para mahasiswa yang semula ramai mendadak diam saat Rangga masuk dengan santainya.

"Selamat siang" sapa dirinya sebisa mungkin.

"Siang juga, pak" ucap serempak orang yang ada didalamnya.

"Permisi pak, mau nanya?" celetuk salah satu dari banyak mahasiswa itu.

"Iya, mau nanya apa?" tanya Rangga setelah duduk sambil mengangkat alisnya satu.

Mahasiswa yang sebut saja Arul bertanya dengan ragu-ragu. " Mohon maaf sebelumnya, pak. Hari ini pelajaran ibu Riana, kenapa bapak yang masuk" tanya Arul diikuti anggukan yang lain.

Tersenyum menanggapi meski dirinya sendiri binggung. "Beliau sedang ada urusan"

____

Sudah dua minggu setelah kejadian hari itu sikap Aiden nampak berbeda. Kadang cuek bodo amat, tapi setelah kembali saat-saat tidak terjadi apa-apa.

Hari ini juga rumah kedatangan Alin dengan tidak sopannya dirinya mengambilkan lauk pauk untuk Aiden.

Riana yang sudah berdiri kembali duduk saat keduluan Alin.

Memang  Aiden tidak menanggapi dengan serius seperti dulu, tapi ini kewajibannya Riana.

Riana meremas pakaian yang dirinya kenakan sampai kelihatan memerah.

"Biar aku saja yang mengambilkan" ucap Alin berdiri dari duduk.

Aiden yang sedari tadi menunggu di ambilkan menoleh ke arah Riana yang menunduk, bahkan dirinya melihat Riana meremas pakaian sendiri.

Karena posisinya Riana di sebelah kanan Aidenvyabg duduk di kursi tengah.

Suasana nampak canggung, apakah karena mulai waktu makan, atau karena sebab lain?.

Setelah beberapa saat selesai makan Riana berdiri lebih dahulu dari yang lainnya.

"Mau kemana, Na?" bukan Aiden melainkan Alin yang bertanya.

Riana berhenti, menoleh ke arah Alin tanpa ekspresi seperti biasanya. "Ke atas" jawabnya langsung berlalu.

"Riana kenapa, Den?" bertanya kepada Aiden sambil memangku tangan.

A & R. [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang