HUJAN

26 6 0
                                    

"Hujan itu satu persennya air ,sembilan puluh sembilannya kenangan,termasuk tentang pertemuan kita berdua"

_aksa carlen drenaska_

Sepulang dari markas Aksa melajukan motornya menuju salah satu tempat favoritnya saat sedang sedih.

Aksa memarkirkan motornya tak peduli dengan apapapun,termasuk dengan hujan dan gemuruh petir yang kini terdengar sangat ranting di Indra pendengaran Aksa.

Aksa masuk ke sebuah makam di mana ibu tersayangnya itu berpulang,beristirahat dan meluapkan segala rasa sakit yang kini sudah tinggal sebuah kenangan,Aksa tampak memicingkan matanya mencari sebuah gundukan tanah yang dua bulan lalu pernah menjadi saksi atas airmatanya,setelah menemukan apa yang baru saja Aksa cari,ia langsung duduk dan mengusap batu nisan di depannya.

Aksa menarik nafasnya ,air matanya luruh bersama dengan gemuruh angin yang bersamaan dengan ganasnya hujan.aksa tak peduli dengan bajunya yang kotor,dirinya kini sibuk menukar rindu dengan gundukan tanah di depannya.

"Ma Abang kangen"lirih Aksa terdengar sangat pilu

"Abang pengen di peluk ma"

"Abang pengen nyusul mama"Aksa meracau merasakan rasa rindu yang bercampur sakit ,hati Aksa seakan akan tercambuk mengingat bagaimana terakhir kali memeluknya,Aksa merasa gagal menjadi seorang anak .

Aksa benar benar hancur dan ingin pergi dari dunia yang jahat ini apalagi dengan Andre yang sering membuat fikiran Aksa kacau .

Aksa benci dunia ini, dunia yang sudah merenggut kebahagiaannya

"Papa jahat ma"

"Abang benci papa"

Aksa mengelus nisan itu menciumnya sekilas lalu berpamitan pada putri ,Aksa ingin melampiaskan amarah dan kesedihannya .

Aksa menancap gasnya di atas rata rata Aksa suka dengan hujan ,Aksa suka saat air matanya luruh bersama ribuan rintikan air hujan dengan itu Aksa bisa menangis tanpa khawatir akan ada orang yang tahu .

Aksa memberhentikan motornya di sebuah trotoar di jalanan sepi ,Aksa duduk sembari meresapi rasa sakit,dada Aksa sesak .

Aksa memberhentikan motornya di sebuah trotoar di jalanan sepi ,Aksa duduk sembari meresapi rasa sakit,dada Aksa sesak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa ingin pergi

Aksa muak dengan dunia ini

"GUE BENCI SAMA DIRI GUE SENDIRi"

"KENAPA HARUS MAMA"

"AAAGGHH! ANJING"

Aksa menangis suaranya terdengar sangat pilu ,Aksa tak tau apakah dirinya akan seperti ini sampai kelak dirinya di jemput ajal,atau dirinya akan bahagia.

Februari12:23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang