FINALLY

8 1 0
                                    

"membuat orang sekitar kita bahagia adalah kebahagiaan yang tak bisa di deskripsikan"

_nadhira Nesya mahendra_

Saat ini Aksa tengah berada di kelas sembari membaca buku ia menyalakan music dengan earphone di telinganya laki laki itu tengah membaca buku sembari menunggu gadisnya mengirimkan pesan padanya

Hati ini adalah pengumuman untuk pemenang lomba olimpiade fisika yang hati lalu Nadhira ikuti,dalam hati laki laki itu berdoa semoga Nadhira bisa juara,bukan karena hal lain Aksa hanya ingin gadis itu merasa senang apalagi usaha gadis itu selama ini membuat Aksa sangat berharap Nadhira akan memberikan kabar gembira padanya

Aksa melihat ponselnya tak ada notifikasi apapun Nadhira sudah berangkat dari jam masuk sekolah dan sekarang sudah hampir jam istirahat laki laki itu melihat kelasnya semua siswa sedang melakukan aktivitas mereka masing masing

"Bentar lagi rapat kan berarti pulang cepet"ucap Aksa Sembari melihat keterangan waktu di jam dinding kelasnya,Aksa menarik nafasnya lalu kembali membaca bukunya,laki laki itu sangat fokus sampai tak menghiraukan keadaan kelasnya yang tengah ribut ia hanya diam sembari membaca buku

"Aksa awas pala Lo!"pekik Johan saat bola volly akan segera mengenai kepala Aksa laki laki itu diam tak menggubris perkataan damar saat di rasa bayangan bola sudah terlihat Aksa segera menganggkat kedua tangannya dan pas sekali bola masuk di tengah tengah telapak tangan Aksa

"Wih,rajanya basket nih bos"ucap Johan Sembari menghampiri Aksa untuk mengambil bolanya kembali

"Sini sa bolanya"pinta Johan

"Ga"Aksa memeluk bola itu enggan untuk memberikannya pada Johan

"Gue mau maen anjir"ucap Johan Sembari berusaha merenggut bola itu dari Aksa

"Lo mau pecahin jendela lagi"Aksa menatap Johan intens padahal laki laki bertubuh besar itu sudah memecahkan jendela kelasnua dan ia belum jera juga astagfirulla Johan istigfar kasian bokap yang selalu di panggil ke sekolah

"Bokap Lo nyuruh gue buat ngurus elo jadi bolanya gue ambil"ucap Aksa enteng

"Sa,pliase ga di pecahin deh kacanya suer"Johan mengangkat jarinya membentuk huruf V

"Kagak"

"Bilang sama gue apa yang harus gue lakuin biar Lo ngasik tau bola"ucap Johan memberi penawaran

"Tungguin bel istirahat setelah itu gue kasik"jelas Aksa

"Anjir Sama aja bego!"ucap Johan Sembari memukul meja pelan

"Terserah"ucap Aksa acuh

"Pliase sa,tuan raja pliase!"Johan menyatukan kedua tangannya ia menatap Aksa dengan tatapan memohon dan Aksa dia tak menggubris Johan ia malah fokus dan mengeraskan folume ponselnya

"Kek nya harus gue ambil paksa deh"gumam Johan Sembari mengancang ancang untuk mengambil bola yang berada di pelukan Aksa

Johan berlajan ke samping Aksa saat tangannya ingin mengambil bolanya Aksa sudah lebih dulu mengambil tangan Johan dan memelintirkannya ke belakang

"Lo klo di bilangin nurut"ucap Aksa Sembari mendorong tubuh Johan Sampai laki laki itu duduk di kursi Telat di samping Aksa

"Sip ga salah sih ketua basket selalu tepat sasaran"ucap damar yang melihat Johan yang langsung duduk di atas kursi

Februari12:23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang