BERUBAH

12 4 0
                                    

"aku tak tak pernah punya niat untuk menyakiti mu semua ini tentang salahku,dan aku tak ingin kau terlibat dengan itu"

_aksa carlen drenaska_

Pagi ini Nadhira tengah bersiap siap untuk pergi ke sekolah,nedhira duduk di kursi tolet sembari melirik sebuah kertas kecil yang berada di bawah jam bekernya,ia mengambil kertas itu lalu membacanya

→permennya gue taruk di atas meja belajar,gue juga beliin Lo buah sama sayur jangan lupa di makan maaf!

Aksa

Nadhira mengangkat senyumnya setelah membaca kertas pemberian Aksa,ia tak menyangka laki laki itu akan bersikap baik pada Nadhira,Nadhira ingat beberapa sikap manis Aksa yang di lakukan untuknya,padahal mereka berdua tak mempunyai hubungan apa,dan mereka baru beberapa hari yang kenal.lalu kenapa laki laki itu bisa bersikap manis pada Nadhira?

"Ih kok jadi mikirin kak Aksa sih"ucap Nadhira lalu segera turun,sampai di bawah Nadhira sudah di sambut oleh Oma Nita dan Roni,saat di meja makan Oma Nita tampak serius memperhatikan Nadhira yang tengah makan buah apel yang semalam Aksa berikan

"Cie,lagi makan buah pemberian mas pacar"goda Oma Nita membuat Nadhira menghentikan kunyahannya,Nadhira menatap Oma sembari menggeleng.

"Temen Nadhira Oma bukan pacar"koreksi Nadhira lalu kembali memasukkan potongan buah apel ke dalam pelukannya.

"Kok ga pacaran,sayang loh,ganteng,dewasa duh Oma jadi gemes"terang Oma Nita membuat Nadhira menghela nafasnya panjang,Nadhira mengambil tisu lalu mengelap mulutnya,setelah itu ia meminum susu dan berpamitan pada Oma untuk berangkat sekolah

*****

Saat ini kelas aksa tengah fokus mendengarkan penjelasan pak Farid,semua murid tengah fokus kecuali dua orang yang kini tengah berbisik membicarakan sesuatu

"Dam Lo tau ga"bisik Johan berusaha untuk berbicara sepelan mungkin agar tak terdengar,jika tidak bisa bisa dirinya dan damar akan di sanksi karena ketahuan berbicara saat guru menerangkan,mengingat pak Farid yang sangat sensitif.

Jadi Johan mencari aman saat ini

"Apaan njir"balas damar tak kalah pelan

"Gue habis di marahin nyokap,gue ga boleh pulang njir"terang Johan membuat damar mengangkat kedua alisnya penasaran

"Emangnya Lo ngapain"tanya damar

"Gue pecahin vas bunga kesayangan mama"curhat Johan

"Perasaan Lo kaya,masak gara gara vas bunga doang Sampek ga boleh pulang"celetuk damar merasa tak percaya

"Masalahnya vas bunganya bukan cuma satu yang gue pecahin"

"Terus"

"Satu rumah gue pecahin"

"Anjing,pantesan Lo di usir,satu rumah Lo pecahin"

Johan mengangguk

"Lo kesurupan apa gimana"tanya damar

"Gue,main golf anjir"terang Johan

"Ga gitu konsepnya bego ga ada orang main golf di dalam rumah"cibir damar sembari menoyor kepala Johan pelan

Februari12:23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang