LAGI LAGI HUJAN DAN NADHIRA

21 4 0
                                    

"aku percaya dengan takdir,begitu pula dengan pertemuan kita."

_aksa carlen drenaska_

Bel pulang telah bunyi seluruh siswa sudah meninggalkan sekolah,berbeda dengan seorang gadis yang kini tengah berada di halte untuk menunggu jemputan,Nadhira melirik jam di ponselnya ,sekarang menunjukkan pukul 15:25,Nadhira menarik nafasnya,saat melihat awan yang mulai menggelap,angin yang kini sudah menerpa wajahnya dengan sangat kencang.

Nadhira,memakai sweeternya untuk mengalihkan rasa dinginnya,berkali kali dirinya melihat room chatnya dengan pak anton.supir pribadi Nadhira.

Saat tengah asik melihat jalanan,tiba tiba ada sebuah motor berwarna hitam yang tiba tiba berhenti di depan Nadhira. Melihat pria itu turun Nadhira sedikit meneguk salivanya. Tampak laki laki itu membawa sebuah paper bag berwarna coklat di tangannya,Nadhira mendongak saat laki laki itu menyodorkan paper bagnya ke arah Nadhira.

"Ketinggalan"ucap laki laki itu datar.

Nadhira menautkan kedua alisnya merasa bingung dengan maksud laki laki di depannya ini.

"Punya siapa"tanya Nadhira.

"Lo"

"Perasaan Nadhira ga punya barang apa apa"jujurnya.

"Permen"

"Ha,apasih Nadhira ga paham"cibir Nadhira yang merasa ambigu dengan jawaban laki laki ini.merasa faham laki laki itu membuka helm full face nya.

Nadhira melongo saat melihat ada Aksa di depannya.

"Kak Aksa kan"Aksa mengangguk

"Oh,ini permennya Nadhira"lagi lagi balasanya hanya anggukan.

"Ih,pantesan di cari cari ga ada ternya di sembunyiin kakak"celetoh Nadhira membuat Aksa menarik nafasnya panjang.

"Ketinggalan"koreksi Aksa

"Sama aja kan sama sama ada di kakak"celetuk nadhira dan langsung mengambil paper bag itu dari tangan Aksa,Nadhira membuka paper bag itu sama persis dengan yang dirinya beli tadi malam.

"Pulang"kata Aksa.

"Masih nunggu pak Anton"jelasnya.

"Takut?"

"Ha!"Nadhira menaikkan sebelah alisnya tak mengerti.

"Ga takut"tanya Aksa datar

"Aku"ucap Nadhira sembari menunjuk dirinya sendiri.

Aksa mengangguk

"Takut sih tapi gak papa"terangnya sembari tersenyum.

Aksa menatap Nadhira datar lalu mengambil sebelah tangannya,Aksa menarik tangan Nadhira untuk ikut bersamanya.

"Pulang"ucap Aksa lalu menaiki motornya,setelah itu Aksa menarik Nadhira agar segera ikut naik ke atas motornya.

"Pulang bareng kakak"Aksa mengangguk,melihat itu Nadhira berpegangan ke pundak Aksa.

Aksa melajukan motornya,membelai keramaian jalanan,saat hampir sampai,tiba tiba Nadhira memukul bahu Aksa.

Februari12:23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang