Prolog

276 14 1
                                    

******

"Mama cape liat kamu yang cuma kumpul terus sama temen geng motor kamu itu!" Keras wanita paruh baya yang berusia kurang lebih 40 tahunan.

"Kalau mama cape tidur aja gausah nungguin Al pulang" Sahut Alentar bintang Aprelion. Wakil ketua salah satu geng motor di jakarta. Alen mempunyai wajah tampan dengan sifat dingin tetapi setidaknya masih ada sedikit sifat baik dalam dirinya. Alen sendiri ialah seorang yang mines cita-cita alias tak punya cita-cita yang pasti karna merasa kehidupan nya sudah terpenuhi tanpa ia bekerja.

"Al. Sekali-kali dengerin omongan mama" Ucap wanita itu dengan nada tinggi.

Alen langsung pergi meninggalkan mama nya tanpa mengeluarkan satu kata pun.

Alen kembali menghidupkan motornya yang baru saja beristirahat sekitar 3 menit yang lalu.

Suara keras motor sport menggelegar mulai menjauh dari kawasan komplek ini.

Alen terlalu mengebut sehingga tak fokus jika didepan nya terdapat seorang gadis yang berjalan hampir saja ia tabrak.

Shittttt

Suara rem motor Alen terdengar bising ditelinga orang yang mendengarnya.

"AAAAAAAAAAA" Gadis dengan keterkejutan itu berteriak sekuat tenaganya hingga banyak orang langsung datang menghampiri nya.

"Gak kena" Malas Alen dengan wajah datar dan tanpa melihat wajah gadis itu dengan detail.

"Kalo naik motor ati-ati dong jantungan nih gue" Ucap seorang gadis bernama Cahya naysa Zaghata.

"Bacot" Jawab Alen lalu langsung menghidupkan motornya dan pergi meninggalkan gadis itu sendiri bersama segerombolan orang yang datang melihat keaadan gadis itu.

"Mba, gapapa? Gak luka kan mba?" Tanya seorang pria dengan seragam minimarket di seberang sana. Karyawan minimarket itu datang berlari ketika mendengar jeritan seorang gadis.

"Hehe, saya gapapa mas. Cuma kaget aja tadi makanya teriak" Jawab Naysa dengan senyuman tak tahu malunya.

Kemudian pria itu mengangguk paham dan kembali ke tempatnya bekerja.

"Eh apaan nih" Ucap Naysa ketika melihat ada gelang hitam di jalan tepat dimana motor lelaki aneh itu tadi berhenti.

"Gelang?" Tanya Naysa sendiri lalu menggenggam gelang tersebut.

Halo👐👐👐

Bab atau chapter ini adalah sebuah awal pertemuan kedua insan manusia untuk memulai suatu perjalanan kehidupan.

Kalau ngerasa Prolognya terlalu sederhana dan tidak menarik. Coba baca beberapa bab setelah ini, menurut aku sendiri itu menarik tapi juga belum tentu menarik untuk kalian.

Aku bilang gini karna aku juga ngerasa Prolognya itu kurang (-). Tapi aku udah buat se maksimal mungkin untuk beberapa bab setelah ini. Udah aku perbaiki alurnya dan aku tambahi beberapa konflik yang tak terlalu berat untuk dibaca.

Dan disini jika masih ada typo di beberapa kata aku minta maaf yaa. Ini aku juga banya Chapter yang aku Unpublish karna aku ngerasa cerita ini bener-bener belum menarik untuk dibaca.

Aku nulis cerita ini juga bukan untuk apa-apa, aku nulis cuma ingin melihat bagaimana jadinya jika aku menulis cerita yang murni imajinasi ku sendiri.

so, enjoy baby!!

Boleh bantu vote ga? Kalo emg keberatan gausah nggpp

Follow ig aku @8_ssha

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈🤍🖤

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang