04. Kalah

39 7 0
                                    

VOTE + KOMENNN

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

******

"Al. Lo deket sama cewek ya?" Tanya seorang lelaki bernama Elang Surya Kahendra. Sahabat terdekat Alen yang tidak bisa tertawa dan tersenyum kepada orang lain kecuali teman-teman terdekatnya dan Elang juga memiliki banyak sekali penggemar. Elang adalah sahabat Alen sejak kecil dan juga ketua geng motor ternama yaitu Orcas.

"Nggak" Singkat Alen sambil melahap mie yang dipesan nya tadi.

"Terus kalo lo gak deket. Kenapa tadi gendong cewek" Celetuk Elang membuat Alen membelalakkan matanya tak percaya.

"Buset. Kiw-kiw Alen deket ama cewe nih" Ejek Rafhael menaik turunkan alisnya menggoda Alen yang kini seolah menjadi kepiting rebus.

"Kenalin dong Al" Goda Reno dengan nada manjanya.

"Akhirnya. Gue kira lo cuma suka sama cowok bjir" Ucapan Vano seakan tak direstui oleh Alen sehingga Alen yang tak terima atas ucapan bodoh itu segera menoyor dahi lelaki disampingnya.

"Mulut lo anjir. Cewek mana sih?" Tanya Alen seolah tak mengingat apapun yang berkaitan dengan cewek.

"Itu tadi yang hormat tiang bareng lo" Sahut Elang sembari menahan tawanya.

Alen berhenti memakan makanan nya dan menghela nafas kasar.

"Heh denger ya. Gue cuma bantuin tu cewek" Jawab Alen mulai kesal dengan tingkah laku teman-temannya.

"Bantuin apa bantuin" Ejek Vano sambil terkekeh penuh semangat.

Elang hanya menggeleng kan kepala nya tak puas dengan jawaban Alen.

"Padahal udah ada pak Geo tadi kan tapi Al tetep kekeuh mau gendong tu cewek guys" Lanjut Elang. Elang sedang mencari-cari kesalahan Alen dan memanas-manasi sahabat tersayang nya itu.

Jujur saja hal ini membuat amarah Alen bertambah. Hati nya terasa suka tetapi kenapa pikirannya tertutup untuk hal ini.

"Lo semua bisa liat mata pak Geo kalo liatin cewek gak?" Tanya Alen menatap kearah Elang dan lainnya secara bergantian.

"Tatapan nya tatapan mesum" Ketus Alen lalu kembali melahap makanan nya dengan kasar.

"Perasaan enggak deh" Sahut Reno. Tawa lepas keluar dari mulut Anggota inti Orcas kali ini. Alen memang terkenal tertutup dan tidak mau berurusan dengan namanya 'cewek' lagi setelah beberapa tahun yang lalu.

"Iya huuuu. Bilang aja lo lagi pdkt an ama tu cewek" Imbuh Rafhael.

"Udah-udah. Matanya udah gaenak itu di jadiin sup daging kalian nanti" Sela Elang ketika melihat wajah Alen sudah penuh amarah.

"Eh cuy" Panggil Vano yang sedang melihat ponsel nya.

"Kenapa?" Sahut Alen. Alen terbiasa tidak mencueki orang dan Alen suka menghargai orang yang mengajak nya berbicara jadi jangan heran jika Alen marah namun ia tetap memperhatikan sekitarnya.

"Geng Zegala nantangin salah satu dari kita buat balapan nanti malem" Jawab Vano menatap Alen.

"Kalian kenapa?" Tanya Alen ketika melihat bahwa 4 sahabatnya menatap dirinya dengan tatapan penuh harap.

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang