24. Berkunjung

24 4 0
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

******

Alen dan Naysa sekarang telah berada didepan sebuah rumah mewah yang terdengar sepi dan sunyi di telinga.

Alen menekan bel lalu terdapat seorang wanita beranak 2 dengan wajah cantik membukakan pintu untuk mereka.

"ALENN" Seru wanita itu ketika mendapati anaknya yang terlihat tampan dengan jas kantor dan rambut yang rapi.

"Anak mama. Mama kangen banget sama kamu" Ucap Agnes lalu memeluk tubuh Alen dengan pelukan rindu kepada anaknya.

"Al juga kangen sama mama" Sahut Alen lalu membalas pelukan hangat dari mama nya.

Alen dan Naysa sudah lama tak kesini, dan terakhir mereka kesini adalah saat hari kedua pernikahan mereka.

Agnes melepaskan pelukannya lalu menatap Naysa kagum. Seorang perempuan dengan blazer coksu rapi, dengan rambut terurai, wajah berpoles mek up tipis kini putrinya itu terlihat sedang mengedarkan pandangannya kedalam rumah.

"Nay?" Panggil Agnes.

"Eh iya ma" Jawab Naysa sambil tersenyum.

Agnes memeluk tubuh Naysa ala wanita dan Naysa hanya membalas nya seperti biasa.

"Kamu kenapa gak pernah kesini lagi?" Tanya Agnes dengan menatap penuh curiga kedua pasangan muda didepannya.

"Maaf ya ma. Kita baru sempet dateng kesini, banyak hal yang harus kita selesaiin soalnya" Jawab Naysa dengan meraih tangan mama mertuanya itu lalu ia mengelus punggung tangan yang mulai kasar itu.

"Ma suruh masuk kasian mereka" Ucap Mahen dari dalam rumah.

Agnes tersenyum tipis lalu memundurkan tubuhnya agar mereka bisa masuk kedalam rumah.

Mereka duduk bersama keluarga kecil mereka.

Naysa sedari tadi menatap sosok Alen yang sedari tadi berbicara tentang pekerjaan bersama ayahnya.

"Nay kamu mau bantuin mama gak?" Tanya Agnes yang mau memasak didapur untuk makan siang hari ini.

"Mau ma" Sahut Naysa lalu mengikuti langkah Agnes menuju dapur.

"Nay kamu potong bawang ya" ucap Agnes sambil memberikan alat dan bawang untuk dipotong oleh Naysa.
Naysa mengangguk lalu mengerjakan nya dengan mengedarkan pandangannya.

Naysa melihat peralatan dapur yang komplit disini. Ia melihat Agnes yang sangat mendalami peran nya sebagai ibu. Apakah nanti anaknya mampu merasakan rasanya mendapatkan peran ibu darinya?

Tak sengaja air mata Naysa menetes secara langsung.

"Nay kamu kenapa?" Agnes cemas melihat Naysa yang menangis tanpa sebab itu.

Naysa sadar lalu ia menghapus air matanya menggunakan tangannya.
"Gapapa kok ma paling cuma efek dari bawang ini" Ucap Naysa. Ia berbohong karna tak ingin seseorang tau sebab ia menangis kali ini.

"Cerita sama mama Nay. Mama juga mama kamu lho" Ucap Agnes sambil mengelus punggung Naysa.

"Nay kagum sama mama. Baru kali ini aku ngeliat seorang ibu yang mendalami peran layaknya ibu rumah tangga seutuhnya" Ucap Naysa sambil tersenyum bangga.

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang