17. Bandung

36 4 0
                                    

HALO APA KABAR?
AKU UP NYA CEPET BGT GA?

WGWGWGWGWG, Tinggal up doang soalnya gaperlu nulis panjang lebar lagee🌚

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

******

"NAY SARAPAN DULU" Panggil Alen dari bawah yang terduduk di kursi meja makan sambil mengerjakan pekerjaan nya di laptop.

Naysa menuruni satu persatu anak tangga dengan lemas. Naysa kini hanya menggunakan kaos putih polos, celana panjang, dan rambut cepol atas. Dan satu lagi, ia sama sekali tidak memoleskan make up ke wajahnya.

Naysa duduk disamping Alen yang tak tahu bahwa Naysa telah duduk disampingnya karna terlihat lelaki muda itu tengah sibuk dengan kegiatannya.

"Lo yang masak?" Tanya Naysa. Ia melihat sudah terdapat dua porsi bubur kacang ijo didepannya.

"Iya nggak mungkin lah" Sahut Alen tanpa melihat kearah Naysa.

"Nay" Panggil Alen sambil menutup laptopnya walaupun pekerjaannya belum sepenuhnya selesai.

"Hm" Hanya deheman yang keluar dari mulut Naysa sambil menikmati sarapan pagi buburnya.

"Lo terlahir kembar?" Tanya Alen membuat Naysa memberhentikan aktivitas nya.

"Kenapa lo nanya kayak gitu?" Tanya balik Naysa sambil menyandarkan punggungnya di kursi.

"Jawab" 

Naysa menghembuskan nafas berat nya karna ini masih pagi dan ia harus kembali mengingat masa-masa itu.

"Yes. I twins" Jawab Naysa seadanya dan sangat singkat.

"Emang kenapa?" Tanya Naysa menaikkan satu alisnya keatas menatap rinci wajah tampan didepannya.

"Cahya Neysa Zaghata-" Belum selesai Alen berbicara kini matanya sudah terpenuhi dengan linangan air dan ia menundukkan kepalanya.

"Kenapa Al?" Tanya Naysa sambil menaikkan dagu Alen dengan tangan kanannya.

"Cewek gue" Jawab Alen. Di mata Alen jelas terlihat seperti ada wajah kekecewaan dan penyesalan disana.

"Oh" Singkat Naysa.

Alen seolah tak percaya dengan jawaban naysa yang hanya menjawab 'oh' saja apakah Nay tidak terkejut akan hal ini?

"Lo dah tau?" Tanya Alen.

"Kalo lo gue gatau sih, tapi kakak pernah bilang sama gue kalo dia punya cowo di Jakarta dan mungkin aja cowo nya itu lo" Jawab Naysa. Ia terlihat sangat santai karna ia sudah mengingat tentang ucapan kakak nya dahulu.

Alen tersenyum dan air matanya seolah masuk lagi kedalam membuat air itu tak menggenangi mata Alen lagi.

"Alen" Panggil Naysa yang menatap kosong meja didepannya.

"Bentar ya" Ucap Naysa lalu berlari memasuki kamar tamu yang berada di lantai atas.

Tak lama kemudian Naysa melihat Alen yang sudah terduduk di ruang tamu.

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang