11. (Sah!)

52 7 0
                                    

🦋: maybe ini part spesial karna pernikahan al dan nay. Btw vote aja dong sekali aja gpp

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

******

"Saya terima nikah dan kawinnya Cahya Naysa Zaghata binti Reoza Dirghata dengan mahar uang 712 juta serta seperangkat alat sholat dibayar tunai" Ucap Alen dengan satu tarikan nafas berhasil mengucapkannya dengan lancar tanpa ada kesalahan sedikit pun walaupun jantungnya berdetak tak karuan.

"Semua para saksi sah?" Tanya pak penghulu dengan penuh semangat untuk menghalalkan kedua manusia didepannya.

"SAHH" Jawab semua orang yang menghadiri acara akad nikah Alen dan Naysa.

Semua membaca Al Fatihah bersama-sama dengan ikhlas dari hati dan pikiran.

Kemudian mereka saling memasangkan cincin pernikahan yang mengikat mereka. Lalu Naysa mencium tangan lelaki yang kini telah menjadi suaminya.

"Jangan berharap apa-apa sama gue" Bisik Naysa tersenyum tipis sambil mencium punggung tangan Alen yang dingin.

Alen hanya menanggapi senyuman manis yang dimulai dari tarikan ujung bibirnya.

Lalu ia mencium kening Naysa tanpa disuruh. Ya, memang seperti ini kan? Alen juga tau kala melihat film yang ada scene seperti ijab qabul seperti ini.

"Bangsat" Umpat Naysa.

Sekarang tiba acara sungkeman untuk meminta doa restu kepada orang tua pengantin. Mereka berdua sebelum nya telah menghafalkan teks yang seharusnya diucapkan saat sungkeman ini jadi mereka tidak perlu memikirkan kata-kata lagi.

"Alen, jaga anak bunda ya. Jaga dia dengan penuh kasih sayang, walaupun dia sangat rumit dan sedikit nakal" Ucap Jesy dengan senyum tipis dibibirnya.

"Saya usahakan bun"

-
Alen dan Naysa berjalan memasuki kamar Alen yang terlihat sejuk dan sungguh enak dimata dan dipikiran.

Naysa merebahkan tubuh nya keatas kasur milik Alen dengan tubuh yang masih mengenakan kebaya putih yang sangat cantik.

"Lega gue" Guman Naysa.

"Enak aja lo disini. Pergi lo, katanya gabakal suka sama gue!" Suruh Alen sambil menarik tangan Naysa untuk seret keluar kamar.

"Gak dibolehin sama mama lo ege. Dan apa lo bilang? Jangan-jangan lo ya yang suka sama gue" Sahut Naysa penuh tuduhan lalu menarik kembali tangannya secara paksa.

Alen melepaskan tangan Naysa karna sudah tak memiliki energi lagi untuk berdebat. Ia merebahkan dirinya juga dibagian kasur yang belum ditempati Naysa. Lama kelamaan mata mereka terlelap dan memasuki alam mimpi. Sungguh hari ini adalah hal yang melelahkan untuk mereka dan hari yang menjadi awal kehidupan kata 'Kita'.

Hari telah gelap, langit yang tadinya berwarna orange kini berubah menjadi hitam bersemu biru Navy.

Naysa terbangun dari tidurnya dan menoleh kesamping kanan yang disana terdapat Alen yang tidur dengan wajah yang terlihat sangat tampan dan damai ketika memejamkan matanya. Pahatan wajah Alen begitu sempurna, hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis, bulu matanya yang tebal, sungguh indah ciptaan Tuhan satu ini.

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang