29. tanggal yang sama, hanya tahun yang berbeda

26 4 0
                                    

🦋: Halo ini chapter spesial soalnya ini tanggal kelahirannya nay dan ney. Jangan lupa Follow dan vote ya.

Ailopyu kalian🥺🤍🖤

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

******

Naysa terbangun dari tidurnya dan tak mendapati suaminya di sampingnya. Semalam mereka tak saling tegur sapa dan tidur tanpa adanya pembicaraan, terlihat drama memang tapi memang seperti ini adanya.

Naysa turun kebawah dengan pakaian rapi menggunakan pakaian serba hitam dan krudung hitam di kepalanya.

"Al. Gue mau pergi" Pamit Naysa kepada Alen yang tengah fokus kepada layar ponsel nya.

"Hati-hati" Sahut Alen.

Tak biasanya Alen seperti ini, biasanya ia menanyakan kemana pergi nya Naysa. Tapi sekarang tidak. Apakah karna perempuan yang bersamanya kemarin? Jika benar sungguh ia akan memenggal kepalanya sesegera mungkin jika ia berani.

Naysa pergi ke sebuah toko bunga yang berisi bunga-bunga cantik dan indah untuk membelinya.

"Naysa" Panggil seorang lelaki sambil melambaikan tangannya kepada Naysa.

Naysa mendekati lelaki itu lalu menatap datar nan dingin lelaki yang Naysa anggap sebagai salah satu anggota keluarganya.

"Halo Nay. Happy birthday! Panjang umur, sehat selalu, lupain masalalu. Lanjutin alur cerita bahagia lo yang udah dibuat sama Tuhan "

"Maafin kesalahan Al. Semoga hari ini. Lo bisa sadar kalo lo itu perempuan yang cantik. Lo perempuan hebat, lo perempuan kuat, lo perempuan yang bisa ngadepin semuanya setelah ibu gue. Bahagia selalu Naysa" Ucap Elang membuat Naysasa kagum seketika dan Naysa menarik ujung bibirnya keatas membuat senyuman simpul yang begitu cantik. Setelah ia bercerita tentang kehidupannya kemarin ternyata Elang masih mengingat juga tanggal lahirnya dan tanggal lahir Neysa.

"Makasih El. Tapi menurut gue ini buruk dan berlebihan" Jawab Naysa yang memudarkan senyumnya menjadi datar kembali.

"Maafin gue. Tapi lo harus belajar buat lupain masalalu lo!" Keras Elang mencoba memberikan semangat kepada perempuan cantik yang berdiri tepat didepannya.

"Gue gabisa. Masalalu itu selalu ada di pikiran dan hati gue. Gue gabisa..."  Ucap Naysa dengan menundukkan kepalanya merasa jika tenggorokannya mulai tercekat.

"Oke gapapa. Sekarang lo mau kemana? Dan dimana Alen? Kenapa dia engga bareng lo disaat lo bertambah usia gini?" Tanya Elang dengan mengalihkan pembicaraan.

"Gatau gue" Jawab Naysa lalu melenggang pergi membeli buket bunga yang sangat cantik menurutnya.

Elang merasa bersalah dengan tindakan nya yang berusaha menenangkan hati Naysa.

"Mau gue anter?" Tanya Elang mulai mendekati Naysa ke salah satu toko bunga yang berada disana.

"Gak"

-

"Halo Ney. Udah lama aku nggak kesini, aku kesini bareng Zasya lho. Dia udah pinter sekarang melebihi kamu. Hebat kan? Hbd ya Ney" Ucap Alen yang didampingi oleh Zasya di suatu makam lama yang ada di Tpu Sejahtera.

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang