03. Ojek

68 8 0
                                    

Komen dong pleaseee
pengen bangett ngerasain orang komen tanpa ada paksaan

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

******

"Alen!" Gertak Bu Salis. Guru bk kelas 12 yang terkenal baik dan penyabar tapi entah mengapa hari ini dihadapan Alen ia bersifat kebalikannya.

"Bu suara ibu nyentuh gendang telinga saya" Sahut Alen sambil menutupi kedua telinga nya dengan tangan.

"Oh gitu ya yaudah maaf" Polos Bu Salis.

"Kamu kenapa telat lagi Al" Tanya Bu Salis sambil berjalan kekanan kekiri dengan tangan bersedekap di dada. Pasalnya Alen sering terlambat berangkat kesekolah akhir-akhir ini.

"Oh itu. Itu karna tadi pagi tu saya disuruh mama saya nganterin kue kerumah ni cewe bu" Jawab Alen dengan santai.

"Alesan kamu kurang tepat Al" Ucap bu Salis dengan menaikan nada suaranya.

"Terus gimana lagi bu. Masa saya mau durhaka sama mama saya. Ibu kan juga mengajarkan anak muridnya bahwa harus berkata dan bertindak jujur gak boleh bohong!" Tegas Alen sambil memperagakan tangan nya.

"Yaudah-yaudah" Malu Bu Salis. Anak remaja ini memang mudah sekali menjatuhkan lawan bicaranya.

"Terus kamu. Kamu murid baru kan?" Tanya Bu Salis berpindah pada seorang gadis disamping Alen yang sedang bermain dengan kukunya.

"Iya" Jawab Naysa. Seperti tak ada beban pikiran dikepalanya sekarang.

"Kamu kenapa bisa telat dihari kedua kamu sekolah?" Tanya Bu Salis dengan menatao detail wajah cantik dari murid Sma Cakrawala ini.

"Ban mobil rumah saya bocor bu terus saya harus nebeng sama ni cowok ngeselin yang bawa motor nya lelet kaya kura-kura" Jawab Naysa.

"Apa lo" Sewot Alen ketika mendapati Naysa menunjuk dirinya.

"Udah dibantuin nggak makasih" Gumam Alen.

"Udah kan bu saya keluar dulu bye" Ucap Naysa lalu keluar ruang bk tanpa disuruh.

******

Di terik panas matahari yang sedang hampir berada di tengah. Terlihat dua orang murid yang menggunakan seragam Sma Cakrawala tengah berdiri menghadap dan hormat terhadap tiang bendera. Karna terkena hukuman oleh bk.

"Ini semua gara-gara lo" Ucap Alen yang sudah berkeringat karena sudah hampir 1 jam ia hormat kepada bendera.

"Terserah" Sahut Naysa dengan tetap hormat.

"Nama lo siapa sih?" Tanya Naysa kepada Alen yang tengah menatap datar tiang.

"Kepo" Judes Alen.

Tiba-tiba kepala Naysa terasa pusing dan semua seperti menjadi bayangan dan semua objek terasa ganda.

"Gue pusing" Ucap Naysa berharap agar mendapatkan pertolongan dari Alen.

"Gak peduli"

Naysa sudah tidak tahan dan ia hampir saja terjatuh ke lantai batu di halaman sekolah.

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang