28. Brengsek

20 4 0
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

******

"Mama. Masa Alen tadi di kantor bareng wanita lain" Rengek Naysa dengan menghentakkan kakinya didepan Agnes yang sedang membaca majalah. Ia kali ini mengadu tentang kejadian siang tadi ke mama mertuanya berharap mama nya itu mampu membantu dirinya.

"HAH SIAPA?" Syok Lea membelalakkan matanya kaget. Ia yang sedari membaca majalah di kamar Agnes berlonjat menghampiri Naysa.

"Aku gatau kak. Tapi dia cantik si. Anggun, feminim, bahkan lebih pinter dari Nay"

"Eh tapi nggak! Masi cantikkan Nay" Sambung Naysa. Tapi jika dilihat dari wajah dan body gadis itu memang cantik dan terlihat terawat tidak seperti Naysa.

"Sabar Nay. Mungkin kamu salah paham" Ucap Agnes menenangkan Naysa sambil mengelus bahu menantu nya ini.

"Gimana Nay bisa tenang ma. Udah tiga kali Alen kepergok kayak gini, buaya banget sih anak mama" Kesal Naysa sambil mengerucutkan bibirnya.

"Positif thinking Nay mungkin aja itu selingkuhan nya Al" Celetuk Lea. Membuat Naysa tambah kesal.

"KAK-"

"Udah-udah. Lea kamu gak boleh kayak gitu kasian Nay, dan kamu Nay, tanya baik-baik sama Al, itu orang nya siapa, teman nya Al atau pacarnya. Nanya baik-baik ya" Ucap Agnes. Bukannya Naysa tenang tapi ia malah menatap tajam ibu dua anak didepannya ini.

"Kalian sama aja" Dengus Naysa.

"NAYSAA" Teriak suara lelaki dari bawah memanggil nama Naysa.

"SAYAANGGG"

Suara itu terlalu ramah ditelinga mereka membuat mata mereka tertuju kepada sumber suara.

Naysa mengubah ekspresi wajah nya menjadi netral agar tidak tercurigai oleh makhluk hidup seperti Alen.

"Nay-" Ucapp Alen yang baru saja melihat Naysa di kamar mama nya.
"Kamu kenapa gak ijin sama aku si Nay?" Tanya Alen mulai berjalan ke arah istrinya yang kini tengah duduk di ranjang kamar Agnes.

"Idih. Sok cemas lo" Sewot Lea membuang wajah malasnya. Adiknya ini memang benar-benar sangat membuat dirinya geli karna sifat buaya nya padahal Alen tak pernah dekat dengaj perempuan sebelumnya.

"Aku cemas beneran kak. Biasanya gak kek gini" Jawab Alen menentang ucapan kakaknya. Alen mendekatkan tubuhnya ke Naysa dan duduk disamping perempuan cantik ini.

"Kamu cerita sama mereka?" Lirih Alen.

"Iya. Kenapa? Takut lo?" Jawab Naysa dengan melontarkan pertanyaan.

"Dasar"

"Bodoh" Lanjut Alen.

"Mama. Al bilang Nay bodoh" Rengek Naysa mengadu ucapan kasar Alen kepadanya.

"Alen. Udah deh ya, jelasin ke kita siapa cewek yang tadi dikantor bareng kamu!" Suruh Agnes dengan menekankan ucapannya. Anaknya ini memang sangat tidak dapat ditebak.

"D-dia"

"Dia siapa Alen!" Gertak Agnes menaikkan nada bicaranya.

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang