19. Kebingungan

25 4 0
                                    

Lupain aku
Aku sudah bukan aku yang dulu
-naysa

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

******

Pagi ini Naysa sudah tampil cantik dengan mengenakan pakaian rapi dengan sebuah kaos pendek dan celana jeans bewarna hitam di tubuhnya.

Alen turun dari tangga sambil merapikan bajunya. Ia melihat Naysa yang sedang menyiapkan sarapan pagi ini tetapi ia tak menggunakan seragam sekolah.

"Mau kemana lo gak sekolah?" Tanya Alen sambil duduk di salah satu kursi di meja makan.

"Bandung" Sahut Naysa sambil menaruh satu piring dengan berisi makanan didepan Alen. Hari ini Naysa yang memasak makanan dengan menu ayam balado. Akhir-akhir ini Naysa sering menonton vidio memasak di ponselnya karna memang ia ingin saja.

"Ngapain lagi?" Tanya Alen menatap Naysa dengan teliti. Padahal baru beberapa hari yang lalu istrinya itu menginjakkan kakinya di kota Bandung, dan hari ini lagi? Perjalanan Jakarta-Bandung padahal memakan banyak waktu jika jalanan macet.

"Gue ada urusan" Jawab Naysa lalu duduk disamping Alen.

"Gak boleh" Ucap Alen membuat Naysa berhenti sejenak ia menoleh kearah Alen dengan penuh kebingungan.

"Gue gak butuh izin dari lo" Sahut Naysa menentang ucapan suaminya. Yang benar saja jika Alen menentang keinginannya?

"Gue suami lo, gue punya hak buat gak ngasih izin lo pergi dan urusan lo sepenting apa sampe harus ninggalin suami lo?" Tanya Alen dengan menatap tajam mata Naysa.

"Maaf Al. Tapi ini bener-bener penting" Jawab Naysa sambil mengelus rambut Alen dengan lembut.

Alen yang melihat tingkah Naysa langsung kaku dan tak dapat bergerak sedikit pun. Istrinya ini memang mudah menjadikannya sebagai patung dalam sesaat.

"Kalo itu penting berarti gue harus ikut" Ucap Alen saat melihat Naysa memberhentikan usapan dikepalanya.

Naysa menghela napas dan berfikir apakah ia dapat mengajak Alen atau tidak.

Gue harus bilang apa pliss
Batin Naysa.

"Yaudah ganti baju lo kita berangkat bentar lagi" Suruh Naysa.

Alen mengangguk cepat lalu berlari menuju kamarnya.

"Semoga aja gapapa deh" Gumam Naysa.

-

"Mau kemana?" Tanya Alen yang sedang fokus menyetir mobilnya yang dibawa ke Bandung hari ini.

"Ke alamat ini" Suruh Naysa menunjukkan alamat rumah nya yang ia cari di google maps.

"Rumah lo?" Tanya Alen dengen mengerutkan keningnya.

"Iya"

"Eh lo tadi yang masak? Tumben?" Tanya Alen dengan kekehan kecil. Ia mengingat betul jika Naysa memang tidak bisa memasak, lantas kenapa kali ini dia memasak?

"Iya. Gue pengen aja" Sahut Naysa. Ia berkata benar dan itu malah membuat Alen menghela nafasnya. Ia pikir Naysa akan menjalankan kewajibannya secara baik dan benar namun ternyata salah. Naysa memasak hanya karna ingin saja.

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang