02.Cahya Naysa Zaghata

76 8 0
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca!!

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

******

Matahari perlahan tenggelam dari arah barat seperti biasa. Seorang lelaki yang menyukai warna langit senja sering kali melihat nya di balkon rumah nya yang bisa menangkap tenggelam nya matahari di langit itu.

"Alen turun udah mau Maghrib" Panggil Mawar Agnes Nevara, Ibunda Alen yang tengah memanggil anak laki-laki nya untuk segera turun dari balkon.

"Iya ma" Sahut Alen lalu langsung mengambil ponsel nya dan turun lewat tangga.

"Alen. Mama sama kakak mau pergi dulu ke supermarket di deket sini dulu. Kamu dirumah aja ya jaga rumah, gausah keluyuran" Ucap Agnes sambil tersenyum menatap anak laki-laki nya.

Alen tidak menjawab dan memilih duduk di meja makan untuk menenggak satu gelas air yang tak ada rasanya itu.

"Dengerin Al" Sewot Aryana lea Aprelion, Kakak perempuan Alen yang masih menginjak kelas perkuliahan jurusan kedokteran di salah satu universitas ternama di Jakarta.

"Al gak tuli" Jawab Alen dengan nada rendah. Ia memang sangat sering mendapatkan godaan iblis menyebalkan dari kakak perempuan ini.

"Udah Lea, Ayo" Ucap Agnes lalu keluar rumah dengan membawa tas serta kunci mobil yang akan dibawanya keluar rumah.

"Gue sholat dulu kali ya" Gumam Alen lalu berdiri dan pergi menuju kamar nya yang berada dilantai atas.

Setelah 7 menit Alen sholat ia juga belum selesai dan terdengar suara menggema bel rumah kala orang memencet bel rumah Alen dan tak lupa mengetuk rumah Alen secara terus-menerus.

Di luar rumah seorang gadis dengan rambut dicepol asal-asal, piyama polos bewarna biru, wajah yang natural tanpa make up, sedang mengetuk atau sesekali ia menekan tombol bel di pintu rumah mewah dengan nuasa sederhana milik seseorang.

Alen telah selesai sholat Maghrib dan turun kebawah untuk melihat siapa orang yang berani menggangu dirinya sholat. Kini pakaian alen sendiri ia hanya memakai baju koko bewarna coklat, dan sarung miliknya yang membuat kesan tampan bagi gadis-gadis yang melihatnya.

Dan jika yang diluar rumah itu keluarga kecil Alen sudah pasti mereka punya kunci rumah ini bukan? Lalu siapa ini?

"Siapa sih?" Tanya Alen sambil membuka pintu secara lebar. Dengan masih merasa kesal untuk membuka pintu.

Dan terlihat seorang gadis dengan badan yang setara dengannya sedang memunggungi dirinya.

"Ada apa?" Tanya Alen dengan mengangkat satu alisnya.

Gadis itu berbalik badan dan menatap tajam Alen. Iya, gadis yang menggangu ibadah Alen itu adalah Cahya Naysa
Zagatha.

"Lo?" Kaget Naysa ketika melihat bahwa pemilik rumah ini adalah lelaki aneh yang sudah ia jumpai 2× sebelumnya.

Alen terkejut juga dan kembali menutup pintu nya seolah Naysa adalah hantu yang baru saja menghampiri dirinya.

"Woy buka pintu nya" Keras Naysa sambil mengetuk pintu rumah Alen dengan keras.

Alen disebalik pintu itu hanya sedang mengatur nafas tersenggal-senggalnya  entah mengapa ia merasa bahwa dadanya sesak dan tak mampu untuk bertemu dengan gadis didepan.

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang