27. Kedatangan

22 4 0
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

******

"Permisi" Ucap seorang gadis dengan seragam sekolah yang tengah berdiri di depan pagar rumah mewah bewarna putih bernuasa klasik.

Seorang pria pemilik rumah dengan celana pendek dan kaos putih keluar dari rumah dan menghampiri Naysa dengan berjalan santai.

"Halo El" Sapa Naysa sambil melambaikan tangannya menatap Elang.

"Mau apa lo?" Sinis Elang dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya.

"Biarin gue masuk dulu dong" Sahut Naysa. Elang menghela nafas beratnya lalu membukakan pagar rumahnya untuk seorang gadis cantik didepannya.

Naysa masuk kedalam halaman rumah yang hampir sama besarnya seperti rumah Alen. Tapi lebih besar rumah Alen.

Naysa dengan lancang langsung masuk kedalam rumah mewah Elang tanpa disuruh.

"Heh" Kesal Elang dengan terakhir kalimatnya ia berdecak kesal dan berlari mengikuti Naysa.

Naysa mengedarkan pandangannya ke segala arah dan tiba-tiba terdengar ditelinganya suara gelas pecah di arah dapur.

Naysa berlari menuju ke dapur tanpa berpikir panjang. Ia melihat seorang wanita yang duduk di kursi roda dan seperti kesulitan untuk membersihkan pecahan gelas yang terjatuh.

Naysa mendekat lalu mencegah wanita itu untuk mengambil pecahan kaca yang sudah berceceran di lantai.

"Biar saya aja bu" Ucap Naysa membuat wajah ibu itu memancarkan senyuman manis diwajahnya.

Naysa telah selesai membersihkan pecahan gelas lalu berjongkok agar sepada dengan duduknya wanita paruh baya yang duduk dikursi roda itu.

"Makasih ya" Ucap wanita itu dengan senyuman simpul.

Elang yang sedari melihat tingkah baik istri sahabatnya langsung menghampiri mereka.

"Eh El ini siapa? Pacar kamu ya" Tanya wanita dengan nama Dabela Nevara. Wanita paruh baya yang terlihat tengah sakit dan tak berdaya namun ia masih terlihat cantik.

Dari Elang sendiri seperti tak berani menjawab pertanyaan dari wanita paruh baya ini.

"Bukan bu, saya temen nya El" Sahut Naysa yang merasa Elang tak menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut ibu itu.

"Mungkin sekarang masih temen tapi nanti gaada yang tau" Ucap Bela dengan kekehan ringan di mulutnya. Baru pertama kali ini anak lelakinya itu mengizinkan seorang perempuan masuk kedalam rumahnya. Elang, lelaki itu memiliki banyak penggemar gadis-gadis namun tak ada satupun gadis-gadis yang datang kesini di berikan izin untuk masuk kedalam rumah.

Elang mendorong kursi roda ibunya secara hati-hati untuk ia bawa ke ruang tamu.

"El. Ibu ke kamar aja" Ucap Bela yang merasa kepalanya terasa berat. Elang mengangguk paham lalu membalikan badannya dan mendorong ibunya ke kamar yang berada di lantai atas.

"Nay. Lo duduk aja" Ucap Elang tanpa menoleh kearah sang empu.

Naysa yang sedari tadi berdiri kini sudah duduk di sofa ruang tamu rumah Elang. Disana Naysa merasakan kesunyian rumah ini.

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang