21. Baikkan?

37 5 0
                                    

Vote sebelum membaca!

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

******

Pagi yang masih bertetes kan air hujan ini Naysa dan Kayla sedang terduduk lesu dikelas. Naysa memang sudah pulang dari kota Bandung sendirian karna Alen tak kunjung menemuinya.

Jam pulang sebentar lagi berbunyi dan Naysa dan Kayla sudah siap keluar.

Naysa dan Kayla beserta Orcas berjalan melewati koridor sekolah saat bel sudah selesai berbunyi.

"Nay cerita dong sama kita, ada masalah apa lo sama Alen" Ucap Kayla yang sedang berjalan disamping Naysa.

"Nggak" Sahut Naysa dengan tetap berjalan kedepan tanpa menoleh atau pun melirik ke arah sumber suara.

Naysa melihat hujan turun dengan deras mata Naysa segar, seketika bibirnya tertarik keatas merasa ia memiliki solusi untuk menyegarkan kepalanya.

"Gue mau ujan-ujan dulu guyss bay" Pamit Reno meletakkan tas nya di lantai lalu berlari menuju halaman.

"Gue juga" Seru Vano lalu berlari mengikuti Reno.

Naysa melemparkan tasnya disamping tas teman-teman nya lalu menarik tangan Kayla untuk mengikuti dirinya.

"Nay apaansi" Tepis Kayla tak bisa menahan tarikan tangan Naysa. Dan kini rambut cantiknya sudah lepek terguyur air hujan.

"Ujan-ujan dulu Kay, pusing nih gue" Jawab Naysa yang terlihat bahagia saat menikmati air hujan sore ini.

Elang dan Rafhael tak ikut karna Elang sendiri tak suka dengan hujan dan kalau Rafhael? Dia menemani Elang saja dan lagipula jika ia ikut hujan-hujan bisa-bisa pemilik sekolah yang tak lain adalah ayah Rafhael pasti akan memarahinya.

"Ada masalah apa mereka?" Tanya Elang dengan suara datar dan dingin.

"I dont know. Tapi, dimana Alen?" Sahut Rafhael yang berdiri di samping Elang. Sejak kemarin Orcas khawatir tentang Sepasang suami-istri yang masih berusia remaja itu. Apa masalah mereka kali ini?

Hujan semakin deras membuat hati dan pikiran Naysa begitu lega sesaat. Naysa dan yang lainnya bermain air hujan dengan berlarian kecil di halaman Sma Cakrawala. Tak hanya mereka yang bermain hujan disini, banyak murid Sma Cakrawala yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain hujan di siang hari ini.

Lalu saat mereka lelah mereka berdiri sejajar dengan alasan akan meluapkan isi hati mereka di derasnya hujan kali ini.

"GUE SUKA SAMA LO ELYSIA" Teriak yang diawali oleh Vano.

"GUE MAU KE PARISS" Lanjut Reno dengan wajah bahagia. Tak punya masalah hidup apapun membuatnya tak bisa berkata-kata. Ia hanya ingin pergi ke paris dalam waktu dekat ini. Ia benar-benar ingin melihat betapa cantiknya orang-orang disana.

"AKU SAYANG BANGET SAMA KAMU RAFA" Teriak Kayla didengar oleh adek kelas yang berada di halaman sekolah Cakrawala untuk bermain hujan juga. Rafhael yang juga mendengar sontak mengeluarkan senyuman manis dibibirnya.

Walaupun Kayla kini tengah berada diambang masalah dengan Rafhael. Tetapi Kayla tetaplah gadis sederhana yang mencintai dan sangat menyayangi anak kandung dari Tuan Adhiguna pemilik sekolah yang ia tempati untuk belajar ini.

"GUE BENCI LO ALEN" Teriak Naysa dengan raut wajah yang telah berubah. Tetapi ia masih terlihat bahagia sepertinya.

Pandangan teman-temannya menuju ke arah Naysa yang terlihat bahagia karna telah meluapkan isi hatinya.

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang