43. Obat

28 3 0
                                    

KAPAN END NYA WOI?

Follow ig gw : @8_ssha

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

******

Hari yang menyenangkan bagi Zasya adalah esok ketika ia sudah sah menjadi seorang istri dari sosok Alentar.

Zasya telah mempersiapkan pernikahan nya sendiri karna Alen akhir-akhir ini beralasan sibuk dengan sekolah nya. Tetapi itu tak menjadi masalah untuk Zasya, sama sekali tak ada masalahnya. Ia sendiri lah yang selalu memaksa Alen untuk menikahi dirinya secepatnya, entah itu karna apa jujur masih menjadi tanda tanya.

Zasya berjalan memasuki kamar ibundanya yang terletak tak jauh dari kamarnya.

"Ibu"

Sang ibunda membalikkan kursi roda nya menanggapi seorang gadis yang memanggil dirinya dengan sebutan 'ibu'.

"Ibu nangis?" Tanya Zasya sambil menghapus air mata Bela yang berjatuhan.

"Tidak sayang. Ini paling cuma kelilipan aja" Jawab Bela berbohong. Padahal Bela sedang menangisi foto yang terdapat pasangan pengantin yang terlihat sangat bahagia.

"Ibu pegang foto siapa?" Tanya Zasya curiga dengan foto yang sepertinya disembunyikan oleh Bela.

"Bukan siapa-siapa. Ada apa sayang?"

Zasya duduk di bibir kasur ibu nya lalu memegang kedua tangan Bela.

"Ibu. Bentar lagi aku mau nikah sama Alen" Ucap Zasya dengan bibir yang sudah tertarik keatas mengulas senyuman malah membuat Bela terkejut tak karuan akan hal itu.

Mata Bela membulat sempurna ia ternganga tak percaya dengan ucapan putrinya yang ia rasa putrinya ini jarang sekali berbohong.

"Kamu serius?" Tanya Bela sambil melepaskan tangan nya dari genggaman tangan Zasya.

"Ibu kenapa kaget? Aku juga serius bu. Alen mau nepatin janjinya ke aku buat selalu sama aku, aku juga sayang banget sama Alen dari dulu" Jawab Zasya.

"JANGAN NIKAH SAMA AL. Keluar sekarang ibu mau sendiri" Tegas Bela menyuruh putri nya untuk keluar dari kamarnya.

"Ibu kenapa sih? Kenapa keputusan aku ga pernah ada yang ibu iyain. Kenapa keputusan aku kali ini ibu larang? Hah?" Zasya mendengus kesal lalu melenggang keluar dari kamar Bela.

Tanpa sadar hati Bela teriris dengan kata-kata yang keluar dari mulut anaknya.

"Maafin ibu Sya" Lirih Bela.

Bela keluar dari kamarnya untuk masuk kedalam kamar Elang yang tak terkunci pintunya.

"El. Ibu masuk ya"

"Iya bu" Sahut Elang yang sedang fokus akan buku yang ia baca.

"Ada apa bu?" Tanya Elang tanpa melihat kearah wanita paruh baya yang tak bisa melakukan apa-apa.

Bela menghela nafasnya lalu menatap getir penuh harap kepada Elang.
"Zasya mau nikah sama Al"

Elang memberhentikan aktivitas nya lalu menatap sang ibu dengan lembut.
"Lalu?"

Alenay [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang