Secretary (b)

62.1K 687 2
                                    

𝚃𝚢𝚙𝚘!!

»»————>𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐<————««



"Sial!" Bayu mengumpat dengan lantang. Membuang semua benda yang berada di atas wastafel. Pria itu sangat marah.

Niat pulang ke rumah untuk merasakan kenyamanan setelah beberapa bulan tidak sempat pulang, Bayu malah mendapat kesialan, bukan kenyamanan seperti yang diinginkan pria itu.

Pria itu akan di jodohkan. Bahkan sang Ibu tidak berbicara dengannya lebih dulu, wanita paruh baya itu mengambil keputusan secara sepihak. Bayu tentu saja menolak dengan mentah, bahkan dengan lantang mengatakan tidak akan mau kembali menginjakkan kaki ke rumah lagi.

Bayu tau umurnya sudah cukup, bahkan sudah kelewat matang, namun belum memutuskan untuk membangun rumah tangga bersama seseorang wanita. Alasan hanya satu. Fina. Pria itu mencintai Fina. Masalahnya, Bayu tidak ingin merusak hubungan seseorang.

Meskipun dia mencintai Fina, Bayu tidak ingin memaksa wanita itu untuk menyukai balik. Bayu tau diri. Dirinya tidak ingin berujung sama seperti sang Ayah yang menjadi perusak hubungan orang lain.

Fina memiliki kekasih. Itulah yang menjadi alasan Bayu selama ini masih tetap sendiri. Karena Bayu yakin, suatu saat nanti dirinya akan memiliki Fina, mendapatkan wanita itu sebagaimana selama ini yang dibayangkan Bayu.

Namun, setelah sang Ibu yang memilih menjodohkannya, membuat Bayu dilanda rasa bimbang. Haruskah dia menunggu Fina atau mengikuti keinginan Ibunya.

Bayu mendesah berat, mengusap wajahnya dengan kasar. Pria itu menatap pantulan dirinya di kaca wastafel, buruk, sangat buruk.

Kemudian pria itu memilih keluar dari kamar mandi, bergegas berganti pakaian. Kantor adalah satu-satunya agar pria itu tetap waras.

***

Fina menatap wajahnya pada cermin dihadapannya. Matanya bengkak dan hidungnya berubah warna menjadi merah, Fina sangat tidak suka. Semalam harusnya wanita itu tidak datang ke apartemen kekasihnya.

Fina berteriak kesal. Harus bagaimana wanita itu ke kantor dengan wajah yang terlihat sangat menyedihkan? Semalam, Fina berniat memberikan kejutan pada sang kekasih karena sedang berulang tahun.

Namun apa yang didapati Fina lebih mengejutkan dibanding kejutan yang akan wanita itu berikan. Kekasih Fina yang sudah bersama wanita itu selama hampir tiga tahun itu berselingkuh. Fina sangat shock, tentu saja.

Bahkan rasanya umpatan tidak cukup untuk mengutarakan bagaimana perasaan Fina saat tau kekasihnya selingkuh dari wanita itu. Fina ingin meluapkan amarahnya yang kembali mendidih pagi ini dengan memukul seseorang. Namun yang wanita itu hanya bisa lakukan adalah berteriak sekuat mungkin.

Fina kembali mematut diri di depan cermin, berharap polesan makeup sedikit membantu agar tidak memperlihatkan wajahnya yang sangat menyedihkan. Setelah selesai, wanita itu bergegas keluar kamar, kembali pada rutinitasnya yaitu bekerja.

***

Bayu tau ada yang berbeda dengan Fina hari ini. Wanita itu biasanya akan diam saat mendapatkan teguran dari Bayu. Namun yang terjadi malah sebaliknya, saat wanita itu kembali pada meja kerjanya, Fina meluapkan kekesalannya dengan mengumpat, membanting beberapa dokumen yang ada di meja kerja wanita itu.

Dari ruangannya, Bayu mengamati apa yang wanita itu lakukan. Menendang tempat sampah, melempar gulungan kertas, meraup udara dengan kasar, dan mengacak rambutnya dengan frustrasi.

Niat ingin membuat wanita itu bertekuk lutut padanya dengan memperlihatkan video rekaman malam itu, tertunda dengan perubahan Fina hari ini.

"Ke ruangan saya, sekarang!" Bayu berucap dengan nada perintah yang kental. Kembali pada layar komputernya, pria itu bisa melihat Fina yang menghentakkan kaki dengan kesal, bibirnya yang terus bergerak, mengeluarkan segala umpatan.

𝐒𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 ( 𝗘𝗻𝗱)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang