0.2

278 23 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima menit yang lalu, Vain, Hendro, Marvin , dan Rendra sudah duduk di atas motornya masing-masing

"Kenapa telat tadi pagi, Bar? " tanya Hendro kepada Bara

"Gue telat bangun anjing, mana bonyok lagi ga ada dirumah" jawab Bara

"Lo nungguin siapa sih anjir? " Tanya Rendra saat melihat Vain menoleh ke kenan dan kiri seperti sedang mencari sesuatu

"Lo pada kalau mau duluan, duluan aja. Ntar gue kerumah Hendro" balas Vain

"Ga nyambung jawaban lo sama pertanyaan gue"

"KAK! " teriak Vain yang entah tertuju pada siapa

"Goblok lo, teriak teriak kayak orang gila" ucap Marvin

Vain tidak memperdulikan apa yang Marvin katakan dan langsung berlari menghampiri seorang perempuan
"Kan udah aku bilang, pulangnya sama aku, kak. Kan aku yang nganter kakak, harus aku juga yang bawa pulang"

Vaja terkekeh pelan "kan udah ku bilang, panggil Vaja aja"

"Iya deh iyaaa"

"Yaudah, aku sama kamu. Makasih ya"

"No need kak, uhh no I mean Vaja. Ayo pulang"

Keduanya berjalan dengan santai ke arah di mana motor Vain terparkir

"Kamu aja yang pake helm" Vain melepas jaket yang ia pakai lalu memasangkan helm juga jaketnya ke Vaja
"Biar selamat, sama biar ga masuk angin"

"Sembarangan kamu!"

"Indah banget ya pemandangan nya" ucap Rendra berniat menyindir temannya

"Lah, gue pikir udah pada balik"

"Ngotak, tolol" balas Marvin ketus

Vain menurunkan footstep yang ada di motornya, lalu mengangkat tubuh Vaja Dan menurunkan Vaja di atas motornya "astaga, Vain" ucap Vaja pelan

"Kamu susah banget soalnya tadi naiknya" Jawab Vain dengan senyum kecilnya lalu menaiki motornya "jadi ke rumah Hendro ngga? " di jawab anggukan oleh keempat temannya

"Oke" jawabnya singkat lalu menyalakan motornya "gue duluan" ucap Vain sebelum melajukan motornya

Kedua nya berbincang ringan sembari bercanda, tertawa kecil karena candaan yang di lontarkan oleh kedua nya

"Rumah kamu yang mana? " tanya Vain

"Cat warna abu abu itu" jawab Vaja lalu menunjuk ke satu rumah

Vain menjalankan motornya ke arah rumah itu

"Seriously? Ternyata dari pagi aku ketemu sama anaknya pak Wimajaya? " Vain tertawa kecil

"Hah.. Kamu kenal papa aku? "

"Siapa yang ga kenal sama papa kamu coba? Mantan pejabat sekaligus pebisnis, lagian aku beberapa kali ke rumah ini, aku kenal papa kamu dari beberapa kali pertemuan bisnis"

"Diem, ga usah di lebih lebihin ah"

"Tapi kok aku ga pernah ketemu kamu? "

"Aku baru balik ke Indo"

"Papa kamu di rumah kayaknya, tuh ada mobilnya" Vaja mengangguk

"Bawa masuk aja motor mu" Vain mengangguk lalu menjalankan motornya memasuki halaman rumah Vaja setelah gerbang di buka oleh Satpam rumah Vaja

Vain memarkirkan motornya di sebelah mobil hitam yang ada di sana, ia mematikan mesin motornya dan turun dari motornya. Vain mengangkat tubuh ramping Vaja untuk membantu nya turun dengan senyum kecilnya

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang