0.10

167 16 0
                                    

Vain, gak cuma lo yang ngerasain ini, tapi kita. Kita selalu hancur disaat yang sama, gua tau lo sakit, gua, Ambar, Hendro, Rendra juga sakit, kita semua sakit, dan kita bisa sama sama sembuh, Vain. - Marvin

Marv house.

Marvin sedang duduk di ruang tamu rumahnya sambil membalas pesan salah satu orang kepercayaan, membahas tentang bisnis yang Marvin dirikan tanpa sepengetahuan ayahnya

"MARVIN! "Disaat Marvin sedang sibuk berkutik dengan benda pipih ditangannya, ada seseorang yang memanggilnya

" fuck, he's drunk"umpat Marvin "everyday anjing! "Marvin dengan cepat berlari ke arah kamarnya

Sedikit cerita tentang Marvin, Marvin adalah anak tunggal dari seorang pendiri perusahaan yang bisa dibilang cukup besar, 10 tahun berdiri perusahaan tersebut, Ibu dari Marvin meninggal dan membuat ayah Marvin sangat stress

Sejak saat itu, Ayah dari Marvin sering mabuk-mabukan dan menghamburkan uangnya untuk psk yang ada di bar untuk memuaskan nafsunya

Hingga melupakan perusahaan yang selama ini ia bangun dengan susah payah hingga bangkrut. Marvin yang memiliki tabungan yang cukup banyak itu pun mengelola perusahaan ayahnya tanpa sepengetahuan ayahnya. Ayahnya hanya tau bahwa perusahaan nya bangkrut dan membuatnya semakin stress dan membuatnya menjadi alcoholic

" BRENGSEK! MARVIN"


Hendr house.

"Hendro! "

Hendro yang mendengar suara sang ibu yang memanggilnya itu segera keluar dari kamarnya dan menghampiri sang ibu

"Kenapa, mam? " baru saja Hendro ingin sampai di tempat dimana snag ibu berada, Hendro menghentikan langkahnya dan terdiam.

"Hendro! Kenapa kamu malah diam, bajingan"

"Ah... Iya mam? "

"Disgusting" ucap mama dari Hendro saat mendengar hendro yang memanggilnya seperti itu

Papa dari Hendro -Lean belum pulang, dan mungkin malam ini tidak akan pulang karena sedang ada di rumah wanita wanita simpanannya

"Kenapa manggil Hendro? "

"Kenalin, nih"

"Haqi" ucap laki-laki yang umurnya jauh lebih tua daripada Hendro itu

"Hendro, om" Haqi tersenyum dan mengelus pucuk kepala dari Hendro

"Kamu, malam ini tidur di luar. Terserah kamu mau tidur dimana, di jalan, di tempat pembuangan sampah juga saya tidak perduli, cepat keluar" Hendro yang tau ujungnya ia akan di usir itu pun hanya mengangguk dan pergi ke kamarnya untuk mengambil beberapa barang penting miliknya

Sedikit tentang Hendro, ayah dari Hendro sudah lama meninggalkan Hendro, bahkan sejak Hendro kecil, ia tidak pernah bertemu dengan sang ayah. Ibunya juga selalu bergonta-ganti pasangan yang membuatnya harus terus terusan meninggalkan rumah agar ibunya dan pacarnya bebas melakukan apa saja dirumah, dan itu terjadi sejak ia masih duduk di bangku SMP

Rendr house.

"DASAR KAMU ANAK GA GUNA! " ucap seorang laki lain yang sedang memukuli anaknya

"STOP IT PLEASE PA, IT HURTS! "

"I DON'T CARE, Saya tidak perduli dengan kamu! "

"Dewa! Stop! " ucap seorang wanita

"Untuk apa kamu membela anak sialan ini?! "

"Dia anak saya! Anak kamu juga! Darah daging kamu, anak yang pertama kamu buat dan anak pertama yang lahir dari rahim saya! "

Laki-laki bernama Dewa itu hanya menghembuskan nafasnya kasar dan "saya mau cerai"

"Well, itu yang saya tunggu dari lama. Saya juga lelah mempunyai hubungan dengan laki-laki problematic seperti kamu, Dewantoro! "

"Saya juga lelah punya hubungan dengan wanita tukang selingkuh seperti kamu, Dewiani. "

Rendra adalah anak pertama dari 2 bersaudara, ayah nya adalah seseorang yang tidak bisa mengontrol amarah nya, sejak Rendra kecil, Rendra sering dipukuli begitu juga denga ibunya, dipukuli oleh sang ayah. Hingga saat Rendra ada di SMA kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai

Setelah bercerai, ayahnya memutuskan untuk pindah ke Belanda untuk bekerja bersama selingkuhannya yang mungkin nanti akan menjadi ibu keduanya

Ambar house.

"Kemana adik kamu? "
"Dari tadi ga ada keluar kamar"

"Biarin aja, ma. "

"Kalau dia mati gimana? "

"Ya biarin aja, bagus lagian kalau dia mati"
"Ga ada yang jadi beban di rumah ini"

Sedikit tentang Ambar, Ambar adalah anak terakhir dari 3 bersaudara. Ayah dan ibunya bercerai sejak Ambar masih duduk di bangku kelas 3 SD. Ibunya adalah seorang pemilik toko kue terkenal di kota tersebut, kakak pertama dari Ambar adalah seorang apoteker, dan kakak kedua dari Ambar bekerja di dunia malam sehingga memiliki banyak koneksi orang orang yang memiliki nama dan terpandang

Vain.

Bara.
Vain, kata mereka gue lebih baik mati.

Today 21.55
Jangan di dengerin omongan setan yang terkutuk

Bara.
Anjing lo, wkwkwkw.

Tak lama, handphone Bara bergetar menandakan ada yang menelepon nya.

Kenapa? -B
Sini lah, ke apart gue -M
Ada siapa aja? -B
Semua ada, tugas bombe lebih daripada itu, bombe ni penyelamat, kucing atas pokok, kerbau masuk paret, kuda terlepas, ular dalam rumah, semua kami selamatkan! -H
Anjing! -B
Cepet lah, Bar -R
Vain ada? -B
Ada, biasalah, denger lagu -M
Gue otw -B

Bara menutup telepon nya dan bergegas keluar dari rumah, hanya dengan jaket dan membawa HP juga dompetnya ia pergi ke apart Marvin

Saat Bara sampai di depan unit apart Marvin, ia langsung memasukkan pin nya dan masuk kedalam ruangan itu

"HAHAHAHAHAHA GUE TAU NIH MUKA MUKA NYA NIH" Ucap Hendra saat melihat wajah Bara

"Anjing! "

"Udahlah, gabisa ngelak. Kita tau kok, Bar"

Ini rumah bagi Bara, bagi Marvin, bagi Hendro, bagi Rendra, juga bagi Vain. Rumah yang terasa nyaman, hangat dan penuh kegembiraan. Mereka membutuhkan satu sama lain. Vain akan selalu butuh temannya, begitu juga temannya. Hendro akan pergi ke teman temannya, di saat ia butuh sandaran. Marvin akan datang kepada Vain saat ia butuh pelukan. Rendra akan selalu pergi ke Bara, saat ia lelah dan sakit. Dan Bara akan selalu pergi ke Hendro disaat ia lelah dengan semuanya. Keluarga mereka tidak ada yang sehat, tapi setidaknya mereka memiliki keluarga lain yang bisa memahami satu sama lain.

But....

Kak Reza.

Today, 23.47
Pulang, dek.

Stop suruh gue pulang saat lo tau alesan gue ga di rumah itu apa

Gue gatau.

LO ALESANNYA, KAK.

Kenapa gue?

Lo ga perlu tau, tapi yang harus lo tau, lo alesan gue ga di rumah.
Stop ngirim gue chat, dan suruh gue pulang.
Bujuk orang tua kesayangan lo itu dulu, bukan suruh gue pulang.






Seperti yang gue bilang, cast ini dari dunia nyata. Dan ini cerita dari temen temen gue.

UntitledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang