Setelah bermain dengan temannya, Vain memilih untuk pulang Karena ia baru ingat kalau dia ada pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan
Vain memarkirkan motornya di samping mobil kesayangannya lalu masuk kedalam rumah secara diam-diam, karena itu sudah jam 1 dini hari. Ia berjalan menuju kamarnya dengan mengendap-endap, saat sampai di kamar ia melepas jaketnya lalu duduk di meja belajarnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang akan di kumpul besok.
Cukup lama Vain mengerjakan tugasnya itu, tiba-tiba ada notifikasi masuk di handphone nya yang membuat handphone nya bergetar
"Ah elah, siapa si? Ganggu amat" ia mengambil handphone nya dan melihat siapa yang mengirimkan pesan
That's Vaja, her girlfriend.
Lover.
Wya?
Today 01.23My parent's house.
Y?
Today 01.25Nothing, wyd?
Today 01.27Doin' my homework.
Today 01.29At this time?
Today 01.30Bru smpe.
Today 01.35So? U're busy rn?
Today 01.36Free for u, busy for others. To the point, what do u want?
Today 01.38I miss you baby :(
Today 01.38Di sekolah besok, gua mau nugas.
Today 01.40Just FaceTime, please? :(
Today 01.40Fuck off.
Today 01.45Setelah membalas chat dari pacarnya itu, ia membuat panggilan video dengan pacarnya, tak lama setelah ia menelfon Vaja, Vaja mengangkat telfon itu
"Sorry, I'm doin my night routine" Vain hanya mengangguk dan melanjutkan mengerjakan tugasnya setelah memutar lagu melalui laptopnya
"Ga mau liat aku? " tanya Vaja
"Didn't you see? I'm doin my homework"
"Okay, sorry" balasnya dengan pelan, jujur Vaja takut saat melihat Vain dengan wajah dan mood yang seperti ini, Vain sangat mengintimidasi dan look scary. Jadi Vaja diam sebentar selagi membiarkan Vain mengerjakan tugasnya terlebih dahulu.
"Sorry for being rude. " ucap Vain tiba-tiba
"Why, baby? "
"Sorry for being rude. "
"It's okay, I understand. I know you're not in the mood. Selesaiin dulu, nanti baru ngobrol sama aku. Maaf kalau aku kurang tau banyak tentang kamu"
"It's not ur fault. "
"It is, sorry"
"Stop saying sorry, it didn't change anything. " Balas Vain lalu mengalihkan pandangannya dari bukunya ke Vaja, menatap pacarnya itu dengan tatapan yang sulit untuk di jelaskan, marah, kesal, sayang, cinta semuanya menjadi satu, namun tatapan marahnya lebih dominan.
"I wish you were here"
"Stop, I'm doing my homework"
Vaja terkekeh pelan "I know, i see it, babe. Aku cuma bilang"
"Gua tau akhirnya apa, abis ngapain lo? Bokep mana lagi? "
"Fuck, mulut lo anjing! " Vain terkekeh gemas lalu kembali memfokuskan dirinya kepada tugas nya.
"Malah diem. Aku disini, di ajak ngomong" kata Vaja yang merasa di diamkan itu
"Ntar kalau gua ngomong, lo fokus ke bibir gua"
"Know me too well"
"Kenapa? Bibir gua menarik ya? "
Vaja tertawa kecil "Bukan menarik lagi sayang, aku udah kecanduan"
"Bocah, otaknya isinya cuma cipokan"
"Stop panggil aku bocah, kita cuma beda 6 bulan! "
"Lo tetep lebih muda daripada gua"
"Tapi aku kating kamu"
"Lo kecepetan sekolah"
"Kamu ngeselin"
"Iya gua tau, gausah ngomong sama gua kalau gitu, gua mau nugas"
"Ck, aku mau ngobrol sama kamu, makanya aku ngajak kamu FaceTime! "
"Gua tadi bilang gua mau nugas toh? "
"Kamu ngeselin banget! "
"Iya, tau. Kalau gasuka ya udah"
Keduanya menghabiskan malam nya dengan melakukan panggilan video sampai Vaja ketiduran.
"Sleep tight, I love you, in every universe. " ucap Vain saat Vaja sudah tertidur dan kembali melanjutkan tugasnya, tanpa mematikan FaceTime itu.
Vain terus mengerjakan tugasnya, tak menghiraukan ngantuknya yang membuat Vain tertidur di meja belajar, di atas buku tugasnya.
Saat pagi tiba, Vaja bangun terlebih dahulu, melihat telfon yang dari semalam tidak terputus sama sekali, menampilkan Vain yang tertidur di atas meja belajarnya.
"Astaga, anak ini. Sampe ketiduran di buku gitu"
"Sayang, bangun. Sekolah sayang" Vaja berusaha membangunkan Vain. Vain yang sedikit terganggu dengan suara Vaja itu membuka matanya."Ah elah, ganggu aja" Ucap Vain, Vaja lumayan terbiasa dengan kalimat kalimat yang agak kasar dari Vain, dan tau kalau Vain adalah tipe orang yang tidak bisa berbicara lembut apalagi saat ia kesal
"Liat jam dong, ini udah jam 6.15 sayang. Kamu mau telat? "
"Udah biasa gua telat doang, biarin gua tidur elah"
"Babe, kamu mau aku telat juga? "
"Lu berangkat sendiri aja, atau sama malvi sana. Gua mau tidur"
"Sayang, please? Bangun dong, babe"
Vain yang sudah tidak bisa tidur jika sudah terbangun itu pun langsung mengangkat kepala nya, menghadap ke arah laptop yang menampilkan wajah Vaja yang baru bangun tidur itu.
"Ganggu gua tidur, tau gak? "
"Tau, emang sengaja. Kamu gamau kiss emang? "
"Gak, gua maunya tidur. Ciuman lu sana sama malvi! "
"Boleh emang? Oke"
"Serah lu! "Vain berdiri lalu mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
Random"I love you forever" - YA you lie. "Pada intinya your heart was never mine, Ay" -RZ "My heart was for you, cuma ke bagi" - YA "Gue gamau balas dendam, gue cuma pengen lo ngerasain apa yang gue rasain" "Ayo putus" "Kamu yakin? " "Kalau aku cuma bisa...