Happy Reading
🌹🌹
"Ocha..."
"Iya umi"
"pulangnya sama umi saja"
Gadis itu mengangguk, setelah selesai merapikan mungkena nya Ocha lantas mendekat pada umi dari suaminya.
"Binar, kamu bisa pulang dengan yang lain"
"Baik umi, Binar duluan"
Asiyah mengangguk pelan membiarkan menantunya itu pulang lebih dulu bersama Mila dan ustadzah pesantren.
"Biar Ocha bantu umi" gadis itu membantu melipat sajadah dan memasukkannya kedalam tas.
Asiyah mengangguk lalu merapikan jilbabnya. "Sebenarnya umi ada yang mau ditanyakan pada Ocha"
Ocha mengangguk pelan. "Boleh umi, mau tanya apa?"
"Emm- begini, Nak ocha tidak pakai KB kan?" Ocha terdiam sesaat lalu menggeleng pelan sebagai jawaban. Asiyah mengangguk. "Berarti kamu tidak ada niat menunda momongan kan ya?"
"Emm tidak ada umi" jawab Ocha lalu tersenyum tipis. Dalam hati gadis itu merutuki dirinya sendiri karena merasa bersalah.
Bagaimana mungkin dia menunda momongan kalau antara dirinya dan Aryudha saja tidak pernah sampai sejauh harus mengonsumsi obat-obatan kontrasepsi.
"Maaf ya umi tanya begini, umi cuma khawatir kamu pakai KB karena kamu sekarang sedang sibuk-sibuknya dengan aktivitas kuliah" Ocha hanya mengangguk ramah, gadis itu bingung harus menjawab dan menanggapinya seperti apa. "Nak Ocha sudah selesai PKL di rumah sakit?"
"Iya sudah umi tapi insya Allah mulai senin ini lanjut PKL di panti jompo"
"Oh, berarti berapa kali PKL?" Asiyah berdiri dari posisinya diikuti oleh Ocha.
"Kalau kata dosennya, biasanya tiga kali ditempat yang beda-beda umi" jawab Ocha. Mereka berdua berjalan beriringan keluar dari mushalla.
"Pasti capek ya? Kamu jangan terlalu kelelahan"
"Insya Allah umi" jawab Ocha. hening sesaat, namun keduanya masih melangkah menuju pulang ke rumah
"Aryudha itu orangnya tidak banyak bicara kan?orangnya lebih banyak diam ketimbang mengatakan tentang apa yang dia inginkan" ucap Asiyah tersenyum tipis dan menoleh sesaat pada Ocha. "Aryudha itu sebenarnya ingin sekali punya anak kandung tapi Binar itu sudah tidak bisa hamil lagi. Umi tidak bermaksud apa-apa tapi umi harap nak Ocha mengerti. Sedikit banyaknya kehadiran kamu membuat kami berharap"
Ocha mengangguk "Ocha ngerti umi, Ocha akan berusaha" jawab Ocha pelan.
Asiyah tersenyum lalu menepuk pelan bahu Ocha. "Kamu suka minum jamu tidak?"
"Ocha gak terlalu suka jamu umi"
"Karena rasanya kurang enak ya? Padahal jamu itu bagus sekali untuk tubuh. Ngomong-ngomong, umi punya resep jamu yang sehat dan bagus untuk wanita muda seperti kamu ini, bisa menyuburkan rahim juga" Ocha terkekeh pelan untuk mengurangi perasaan canggungnya. "Nanti umi buatkan tapi kamu harus rajin minum"
"Oh iya umi" sahut Ocha.
🌹🌹
Tok tok tok
"Iya tunggu" sahut saya kembali beralih pada Binar. "Kenapa dikeluarkan semuanya? Kamu berniat pindah kamar"
"Tidak enak kalau dilihat Ocha"
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZAHRA (Aryudha POV)
Romance"Saya mulai dengan perkenalan. Nama saya Aryudha Fikram, saya disini akan menggantikan bapak Santoso dalam mengajar mata pelajaran metodologi penelitian kesehatan" Mereka hanya mengangguk mengiyakan. "Sebelum saya mulai pembelajaran, saya mau tanya...