A27

555 85 24
                                    

Happy Reading

🌹🌹

Menghilangkan rasa kesepiannya, Ocha mengundang tiga sahabatnya untuk datang ke rumah. Sahabat dari sekolah menengah pertama itu datang pada siang hari dengan membawa beberapa makanan untuk mereka santap bersama.

"Gus Yudha kemana Cha?" Tanya Dea yang membuat Fika spontan menyenggol siku tangannya. "Eh-"

"Gus Yudha kemarin pergi ke pesantren keluarga mba Binar" jawab Ocha santai setelah mengunyah rujak yang dibawakan oleh sahabatnya.

"Oh..."

"Iya Cha, Gimana reaksi beliau waktu tau kamu hamil?"

"Senanglah, gimana ya ceritanya-" Ocha kemudian memulai ceritanya ketika dia mengalami pingsan saat sedang ujian. "Tau-tau waktu aku bangun, dia yang bilang mungkin aku hamil. Malah aku yang kaget dengarnya"

"Kok bisa sih kamu gak sadar lagi hamil?" Sela Fika. Wanita dengan jilbab pashmina berwarna coklat itu menggelengkan kepalanya heran.

"Sebelum aku tau itu, aku sama sekali gak ngerasain apa-apa kayak mual pusing gitu"

"Tapi kan seharusnya kamu sadar telat haid Cha?"

"Aku gak rutin tiap bulan" jawab Ocha yang lagi-lagi mengambil sepotong buah mangga dan tiba-tiba Anjeli tertawa.

"Liat deh si Ocha, biasanya paling gak doyan rujak sekarang malah ngambil mulu"

"Segar banget" sahut Ocha.

Walaupun hanya berempat tapi suasana rumah yang semula sepi itu langsung ramai dengan cerita dan gelak tawa. Masing-masing dari mereka berbagi cerita dan pengalaman mereka beberapa hari terakhir.

Ocha bersyukur tidak ada sekalipun sahabatnya menghakimi keputusannya untuk menjadi istri kedua dari Aryudha. Mereka paham tentang alasan pernikahan itu juga mereka tau bahwa sosok Aryudha memang sulit untuk ditolak.

"Kapan-kapan main lagi ya"

"Insya Allah, kalau gak sibuk" jawab Fika.

"Iya deh si paling sibuk" sahut Anjeli. "Pulang dulu ya Cha, makasih loh soto nya"

"Iya sama-sama, hati-hati dijalan ya"

"Iya"

"Pulang ya Cha" Dea menimbali dengan memeluk Ocha. "Sehat-sehat sama bayi nya ya"

"Iya, aamiin"

"Pulang ya Cha, assalamualaikum..."

"Wa alaikumussalam"

Setelah memastikan Dea naik pada sepeda motornya, Fika langsung menarik pedal gasnya keluar dari halaman rumah Ocha.

Rumah yang tadi ramai, langsung menjadi sunyi setelah bunyi sepeda motor kedua temannya menghilang. Ocha lantas kemudian masuk kedalam rumahnya dan menuju kamar.

Ocha melihat-lihat kembali hasil foto bersama dengan sahabatnya lalu memutuskan sebuah foto untuk dia upload ke status WhatsApp. Tidak butuh waktu lama setelah Ocha meng-upload foto bersama sahabatnya, chat dari suaminya masuk.

Mas Aryudha

Pantes pesan saya tidak dibalas

Saya sudah dijalan pulang

Ocha

Iya, semoga selamat sampai rumah.

Ocha menggulirkan jarinya pada layar sampai pada status dengan nama Mba Binar. Ocha kembali membuka status istri pertama suaminya itu entah untuk yang beberapa kalinya. Seolah tidak bosan padahal foto dan videonya sama saja. Ada Aryudha yang tengah duduk pada sebuah batang pohon sambil menikmati jagung bakar. Pria itu mengenakan kemeja maron dengan lengan panjang dilipat hingga mendekati siku. Kaca mata hitamnya bertengger rapi di hidung mancungnya. Sebuah senyuman dia tunjukkan saat Binar memanggil lalu dia dengan isyarat menunjuk kearah sungai air terjun yang sedang mengalir mengikuti arusnya.

AZZAHRA (Aryudha POV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang