A34

420 59 11
                                    

Happy Reading

🌹🌹

"Assalamualaikum mas"

"Waalaikumussalam, kemana saja kamu sampai baru jam segini balas chat saya?" Tanya saya langsung. Saya cukup merasa kesal karena sejak siang tadi dia tidak membalas pesan saya, dihubungi via telepon pun dia tidak menjawab.

"Aku ketiduran selesai sholat magrib tadi mas" jawabnya enteng. "Aku sibuk banget hari ini, dari pagi bantu bersih-bersih rumah, ke pasar lalu bikin masakan buat lebaran besok. Bikin kue juga. Cape banget makanya sehabis sholat magrib tadi ketiduran, baru bangun tadi." ceritanya panjang lebar

"Sayang... kamu kan lagi hamil jangan terlalu banyak aktivitas fisik yang membuat kamu kelelahan"

"Ya gimana dong, orang di rumah sini sedikit jadi kalau aku gak bantu bakal susah, tapi aman kok. Mas lagi apa? Kok jam setengah 11 belum tidur" tanyanya mengalihkan topik pembicaraan.

"Saya baru pulang dari masjid sehabis takbiran tadi"

"Oh gitu, sudah ngantuk?"

"Lumayan"

"Ya udah tidur sana, matiin aja panggilannya"

"Tunggu dulu, saya mau melihat kamu" saya langsung mengalihkan panggilan telepon kami menjadi panggilan video. "Kenapa tidak diterima?"

"Memangnya gak apa-apa? mas kan lagi sama mba Binar"

"Tidak, ini saya lagi di ruang tamu sendirian" saya kembali mengalihkan panggilan kami, kali ini Ocha tidak menolaknya tapi dia juga tidak menunjukkan wajahnya pada layar. Dia malah mengarahkan kamera ponsel pada dinding kamarnya. "Kameranya dirubah dulu"

"Gak mau"

"Loh, kenapa begitu?"

"Gak apa-apa, biar mas gak lihat aku hahaha"

"Sayang..."

"Besok kemari gak?"

"Emm... Insya Allah kalau sempat" Sudah hampir seminggu saya dan Ocha tidak bertemu. Terakhir kali kami bertemu saat saya mengantarnya ke rumah orang tuanya dan kami berbuka puasa bersama disana.

Ocha akan merayakan hari lebaran bersama keluarganya sedangkan saya pun juga bersama keluarga saya di pesantren.

"Di sempetin dong"

"Insya Allah ya sayang, saya tidak berani berjanji" Karena biasanya dirumah pesantren selalu ramai dengan keluarga besar, kerabat dan santri-santri yang tidak pulang ke kampung halamannya.

"Kata orang, kalau cinta pasti mengusahakan"

"Hahaha, iya iya pasti saya usahakan tapi saya tidak mau berjanji dan mengecewakan kamu. Lagipula kamu kan juga tau, Abuya itu tetua di sini, saya juga anak tertua beliau jadi sulit kalau meninggalkan rumah"

"Hem, Nanti dicariin yah, Gus Yudha mana?Gus Yudha mana? Ke rumah istri keduanya ya?" ucapnya dramatis. "Kalau disini aku yang ditanyain gitu? Suami kamu mana, Cha? Kok gak bareng sama suami?" Lanjutnya.

"Saya pasti kesana menemui kamu tapi belum tau besok atau hari lusa"

"Iya, ngerti kok"

"Jangan merajuk sayang"

"Enggak kok, lagian aku juga sadar diri. Aku kan cuma" dia menunjukkan dua jari pada kamera

"Tuh kan mulai aneh. Sudah ah, saya mau melihat wajah kamu? Ubah kameranya"

"Kan aku udah bilang gak mau"

"Sayang..."

"Biarin, biar mas makin kangen dan buru-buru mau kemari"

"Oh... begitu ya mainnya, oke!"

Ocha tidak menjawab lagi. Dari panggilan video saya melihat kalau dia berjalan membawa ponsel menuju dapur.

"Mau ngapain?"

"Mau makan lagi ma, perkedel jagung tadi masih ada gak?"

"Coba kamu periksa sendiri"

"Nggak ada lagi ma"

"Berarti sudah habis"

"Yah... Aku cuma makan dua tadi"

"Besok buat lagi, sekarang makan yang ada, ikannya kan masih ada juga Cha. Ini kuah sotonya sebentar lagi masak, nanti kamu matikan apinya ya. Mama sudah mengantuk mau tidur"

"Iya ma"

"Loh masih? Matiin aja mas, aku mau makan"

"Tidak apa-apa, saya temani kamu makan" barulah dia mengubah kamera ponselnya menunjukkan wajahnya. "Sebenarnya saya sudah menduga kamu lagi maskeran"

"Aku cuci muka dulu ya" izinnya beberapa waktu sebelum kemudian datang kembali pada meja makan. Dia mengusap wajahnya dengan tisu. "Mas, aku mau makan lagi"

"Makan apa sayang"

Dia tidak menjawab, hanya menunjukkan isi piringnya pada kamera ponselnya.

"Kamu lagi mau makan perkedel jagung?"

"Hem tadinya, tapi perkedelnya sudah habis"

"Kasian... Nanti kita minta mbok di rumah buatkan yang banyak untuk kamu"

"Loh, abi sudah pulang ternyata?" Binar tiba-tiba datang mengagetkan saya. "Umi kira masih di mesjid, umi menunggu abi" ucap Binar menghampiri saya pada sofa tamu.

"Oh ya? Iya sudah pulang dari tadi cuma ini tadi lagi cek pesan-pesan yang masuk"

"Begitu? Sudah selesai Bi? Kalau sudah, ayo kita tidur. Besok pagi-pagi kan harus ke mesjid lagi sholat id"

"Iya umi" saya melihat pada layar ponsel saya, panggilan kami sudah berakhir. Ocha mematikannya mungkin dia merasa tidak enak setelah mendengar suara Binar.

"Kenapa Bi?"

"Tidak apa-apa, ayo kita ke kamar"

Tiing

Ocha

🎥
Setelah pagi tadi baru ini dia gerak-gerak lagi

Ocha mengirimi saya video perutnya yang terlihat ada pergerakan. Saya jadi semakin merindukan mereka.

Ocha

Have fun

Anda

Maksudnya?

Ocha tidak membalas pesan saya lagi.

🌹🌹

TBC

Ini kalau kalian di POV Binar pasti bakal hujat Ocha.

AZZAHRA (Aryudha POV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang