Happy Reading
🌹🌹
Cemburu itu dalam bahasa arab disebut 'غيرة' (ghiroh) demikian hal ini menjadi dominan dimiliki oleh kaum hawa dan kerenanya wajar jika sifat ini merupakan tabiat wanita. Tapi bukan berarti perasaan itu tidak dimiliki oleh para pria.
Cemburu itu beriringan dengan perasaan cinta. Wajar dan diperbolehkan selama berada pada tempat dan semestinya.
Rasulullah SAW sendiri pun juga tidak luput dari perasaan cemburu. Ketika melihat istri tercintanya– Aisyah yang tengah berbincang dengan Thalhah, Rasulullah merasa cemburu hingga wajah beliau menunjukkan ekspresi tidak suka. Beliau langsung memerintah Aisyah untuk segera masuk ke dalam rumah karena tidak ingin istri beliau berlama-lama bicara dengan Thalhah yang padahal sepupu Aisyah sendiri.
Ocha... Saya ini pria biasa. Kesabaran saya tidak mungkin sebesar junjungan kita. Mana mungkin saya bisa setenang Rasulullah ketika melihat istri saya bersama pria lain.
Sore itu saya pulang ke rumah saya bersama Ocha. Dia belum pulang ketika saya sudah di rumah, jadi saya memutuskan menunggunya didepan rumah.
Ketika sudah lumayan lama saya duduk dikursi teras rumah, sebuah mobil putih berhenti di depan gerbang rumah. Saya melihat Ocha keluar dari mobil itu tidak lama setelahnya diikuti seorang pria yang cukup saya kenal.
"Makasih ya..."
"Sama-sama"
"Ocha..." Panggil saya dan dia langsung menoleh. Saya lantas menghampirinya di depan gerbang rumah.
"Pak Aryudha" tegur pria itu lantas tersenyum pada saya.
"Ocha cepat masuk!"
"Iya" jawabnya mengangguk lalu menoleh pada pria yang mengantarnya pulang. "Makasih ya Galih, aku masuk dulu. Assalamualaikum"
"Iya sama-sama Cha, Wa alaikumsalam" jawab pria itu lalu menoleh pada saya. "Kalau begitu saya permisi pulang ya pak Aryudha, Assalamualaikum"
Andai saya tidak tau kalau hukum menjawab salam itu wajib, mungkin saya tidak akan menjawabnya. "Waalaikumussalam"
Saya menutup pintu gerbang lalu masuk menuju rumah menyusul Ocha.
"Pak–"
"Jangan lagi! Saya tidak mau melihat kamu bersama pria itu lagi" tegas saya.
"Maaf pak- tadi itu kendaraan aku bannya bocor jadi aku ikut Galih. Gak berdua kok, sebelumnya ada teman–"
"Bunga dari siapa ini?" Saya mengambil bunga yang ada di atas meja.
"Itu–"
"Dari pria tadi?"
"Kita bertiga sempat singgah dijalan, terus aku lihat toko bunga, aku mau beli tapi–"
"Dia belikan? Kenapa tidak ditolak?"
"Sudah tapi dia maksa dan terlanjur lebih dulu ngasih uangnya ke penjual bunga"
"Dan akhirnya kamu terima"
"Maaf pak– aku gak enak buat nolaknya tadi"
"Sekarang, boleh saya buang?"
"Hah?" Dia menatap saya sendu lalu mengangguk.
"Ada lagi barang dari pria itu?" Ocha menggeleng, saya lantas keluar dari rumah dan melemparkan bunga itu keluar pada jalanan depan rumah.
Bagaimana saya menjelaskan perasaan saya. Saya benar-benar kesal karena merasa cemburu Ocha dengan pria itu.
"Pak- maaf..."
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZAHRA (Aryudha POV)
Romansa"Saya mulai dengan perkenalan. Nama saya Aryudha Fikram, saya disini akan menggantikan bapak Santoso dalam mengajar mata pelajaran metodologi penelitian kesehatan" Mereka hanya mengangguk mengiyakan. "Sebelum saya mulai pembelajaran, saya mau tanya...