Happy Reading
🌹🌹
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumussalam, kenapa Mila? Apa terjadi sesuatu dengan Umma?" Saya memilih keluar dari ruang kelas untuk berbicara dengan Mila yang tiba-tiba menghubungi saya.
"Tidak Mas, ini tentang Luftan. Mas Yudha kasih dia izin untuk pulang?"
"Iya" Malam tadi Luftan menghubungi saya dan memohon supaya dia bisa pulang ke tanah air.
Meskipun telah melewati serangkaian pengobatan tapi manusia tetap tidak bisa menjamin kesembuhan seseorang. Saya pahami itu selama menggeluti bidang kesehatan. Kondisi penyakit Umma kian memburuk dan sekarang Umma mengalami koma.
"Saya tidak tega membiarkan Luftan tetap di Yaman dengan perasaan khawatir pada Umma."
"Allah Mas... kalau Abuya tau bagaimana?"
"Tidak apa-apa Mila, saya yang akan bicara dengan Abuya nanti. Sekarang yang penting Luftan bisa pulang dan jenguk Umma dulu. Kalau nanti dia sudah datang- Ocha..." Saya melihat beberapa orang tengah menggotong membawa wanita yang sangat mirip dengan Ocha.
"Kenapa mas?"
"Tidak apa-apa, nanti kalau Luftan sudah datang kamu kabari saya"
"Iya, terima kasih sebelumnya mas. Assalamualaikum"
"Wa alaikumussalam"
Saya tidak kembali masuk kedalam kelas setelah panggilan kami berakhir. Saya menunggu para wanita tadi kembali dari ruang kesehatan kampus.
"Permisi pak Aryudha" Sapa beberapa wanita sambil mengangguk dan tersenyum pada saya.
"Ada apa tadi? Ada yang sakit?"
"Iya pak, Ocha pingsan"
Nafas saya terasa tercekat mendengar hal itu.
"Ocha? Ocha Salsa Nabila?" Saya butuh kepastian.
"Iya pak"
"Oh, terima kasih"
"Iya pak, kalau begitu kami permisi ya pak"
"Iya" Saya mendadak kebingungan. Satu sisi saya sedang mengawas ujian tapi satu sisi istri saya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Saya merogoh ponsel saya kembali dan menghubungi staff kampus yang barang kali senggang untuk menggantikan saya.
"Hallo pak Yudha"
"Di, kamu sibuk?"
"Kebetulan iya pak, saya sedang mengisi data mahasiswa. Ada apa pak?"
"Disitu ada siapa yang free?"
"William ada pak"
"Tolong ya minta dia segera ke lantai 2, kelas C keperawatan. Saya menunggu"
"Oh baik pak"
"Terima kasih, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Saya menunggu William datang dengan tidak sabaran. Pikiran saya rasanya buyar hanya karna belum bisa mendatangi dan memastikan keadaan Ocha yang ada di ruang kesehatan.
Setelah Willian datang saya langsung memintanya menggantikan saya. Saya berikan dia uang sebagai ucapan terima kasih karena menolong saya. Saya pergi ke ruang kesehatan setelahnya, pintu ruangannya tidak tertutup jadi saya langsung berjalan masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZAHRA (Aryudha POV)
Romance"Saya mulai dengan perkenalan. Nama saya Aryudha Fikram, saya disini akan menggantikan bapak Santoso dalam mengajar mata pelajaran metodologi penelitian kesehatan" Mereka hanya mengangguk mengiyakan. "Sebelum saya mulai pembelajaran, saya mau tanya...