Happy Reading
🌹🌹
Adanya kejadian tak terduga saat di rumah sakit membuat saya akhirnya terlambat untuk pulang. Saya berangkat ke rumah mertua saya setelah sholat magrib dan sampai sesaat sebelum isya.
Ketika saya datang, Ocha dan keluarga lainnya sedang makan malam. Saya langsung diajak makan bersama dan pergi ke mesjid untuk sholat isya setelah selesai.
Cuacanya memang sudah mendung sejak sore tadi dan akhirnya hujan turun saat kami– jamaah mesjid tengah berdoa setelah selesai sholat.
"Gus... Bawa HP?"
"Tidak Yah, ditinggal di rumah tadi" jawab saya pada ayah. "Ada apa memangnya?"
"Cuma siapa tau bawa jadi bisa telpon Ocha minta bawain payung. Payung-payung di mesjid sudah habis dipinjam jamaah yang lain" jelas Ayah. "Ya sudah kita tunggu hujannya reda saja kalau begitu"
Saya mengangguk. Saya, ayah dan beberapa orang lainnya menunggu hujan reda didalam mesjid sambil duduk dan mengobrol kecil.
"Assalamualaikum..."
"Wa alaikumussalam..." Jawab kami yang berada didalam mesjid bersamaan. Saya menoleh ke arah pintu dan mendapati Ocha berdiri di teras mesjid sambil menenteng payung.
"Berapa bawa payung?" Tanya Ayah.
"Dua" jawabnya sambil menunjukkan dua jarinya.
"Ayo Gus... Duluan ya semuanya"
"Iya"
"Punten, Assalamualaikum..." Pamit saya.
"Wa alaikumussalam..."
"Biar ayah yang pakai payung kecil itu, kamu dengan Gus Yudha pakai yang besar"
"Loh, kok gitu Yah?"
"Tidak apa-apa, sini" Ayah mengambil payung kecil yang tadi digunakan Ocha dan langsung beranjak pergi untuk pulang ke rumah
"Ayo pak"
"Biar saya yang pegang payungnya" Saya mengambil alih ganggang payung.
"Aku aja pak"
"Sudah, saya saja"
Ocha akhirnya melepaskan tangannya dari ganggang payung dan kami mulai berjalan bersama menuju rumah yang sebenarnya tidak terlalu jauh.
Meskipun berada dibawah payung yang sama, tapi ada jarak diantara kami. Ocha mungkin masih merasa malu untuk berdekatan dengan saya.
"Kok kamu bisa kepikiran bawain payung?"
"Disuruh mama" jawabnya apa adanya. "Biasanya kalau hujan ayah pinjam payung mesjid tapi tadi karena lama jadi kata mama mungkin gak dapet payung, disuruh jemput deh" jelasnya.
"Oh begitu"
"Tadi mengob–"
"Jangan jauh-jauh, nanti kamu basah" tegur saya merangkul bahunya supaya lebih mendekat. "Tadi- apa Cha?"
"Gak apa-apa, gak jadi" jawabnya cepat.
"Hujan seperti ini biasanya awet"
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZAHRA (Aryudha POV)
Romance"Saya mulai dengan perkenalan. Nama saya Aryudha Fikram, saya disini akan menggantikan bapak Santoso dalam mengajar mata pelajaran metodologi penelitian kesehatan" Mereka hanya mengangguk mengiyakan. "Sebelum saya mulai pembelajaran, saya mau tanya...