A22

423 80 37
                                    

Happy Reading

🌹🌹

Kembali ke tanah air berarti kembali juga melakukan rutinitas biasanya. Saya kembali bekerja di rumah sakit dan kampus sedangkan Ocha juga mulai sibuk memulai semester baru perkuliahannya.

Tidak ada yang banyak berubah kecuali hubungan kami yang semakin dekat. Mungkin juga karena Ocha sudah tidak merasa malu lagi ketika bersama saya, dia sudah mulai terbiasa dengan kebersamaan kami.

Semakin hari semakin banyak juga hal yang saya ketahui tentangnya. Sikap nya yang kian terbuka, dia selalu bercerita tentang banyak hal ketika kami sedang bersama.

"Hujan itu romantis ya Pak"

"Pak?"

"Eh- maksudnya mas" selanya sambil terkekeh pelan.

"Romantis kenapa?" Tanya saya menoleh padanya yang masih menatap pada jendela mobil yang basah karena sedang turun hujan. Kami sedang perjalanan menuju pesantren, Ocha ingin setor hapalan hari ini dan saya menemaninya.

"Ya romantis aja. Aku punya pengalaman, mas mau dengar?"

"Boleh, pengalaman tentang apa?"

"Tentang hujan" jawabnya menoleh pada saya. "Jadi, aku pernah pulang kuliah dan tiba-tiba hujan. Aku berteduh disebuah pelataran toko, gak lama setelah itu ada pasangan suami istri yang juga singgah" Ceritanya.

"Hem, lalu?"

"Romantis nya itu, mereka cuma punya satu jas hujan dan suaminya langsung ngasih jas hujannya itu ke istrinya, mana waktu itu suaminya juga bantu pasangin jas hujannya. Habis itu mereka nerobos hujan soalnya gak lebat banget"

"Kamu tau dari mana itu suami istri" mengingat zaman sekarang pasangan suami-isteri dengan pasangan non halal seperti tidak ada bedanya.

"Dari cincinnya. Aku lihat wanitanya pakai cincin nikah gitu"

"Oh begitu..."

"Sosweet banget kan mas?"

"Hem..." jawab saya lalu meraih tangannya, saya mengecup tangannya sekali. "Maaf ya sayang..."

"Maaf? Maaf kenapa mas?"

"Saya tidak bisa seperti itu sayang, soalnya saya naik mobil tapi saya akan berusaha untuk bersikap romantis dengan kamu"

"Hahaha..."

"Kamu pasti mau juga diperlakukan romantis seperti itu, diberi jas hujan lalu dibantu waktu pakainya"

"Mas ini lucu juga ya" ucapnya diikuti tawa.

"Saya mengerti, wanita itu pasti ingin diperlakukan romantis sama seperti seseorang yang pernah dia lihat"

"Nggak juga sih, aku udah merasa senang bisa seperti ini sama mas. Ngelewatin jalanan yang basah karena hujan lalu kita sambil pegangan tangan" ucapnya yang kian erat memegang sebelah tangan saya.

Saya tersenyum dan kembali mengecup punggung tangannya. Ocha sedikit mengubah posisi duduknya jadi lebih menghadap kearah saya yang sedang menyetir.

"Mas tau setelah aku menikah dengan mas Aryudha, waktu yang paling aku sukai adalah waktu saat aku bisa bersama mas Aryudha" ucapnya membuat jantung saya langsung berdetak lebih cepat dan tidak bisa tidak tersenyum karena nya.

Saya menoleh pada Ocha sesaat untuk menunjukkan ekspresi senang saya akan ucapnya itu.

"Saya bahagia walaupun mungkin kalimat kamu itu hanya bercanda"

"Ih kok dikira bercanda, aku gak bercanda tau mas. Aku memang suka setiap kali bersama mas" ucapnya. Sikapnya yang blak-blakan ini berhasil membuat saya salah tingkah. Dia mendekati saya dan tanpa malu dia tiba-tiba mengecup sebelah pipi saya. "Bukti kalau aku gak bercanda"

AZZAHRA (Aryudha POV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang