Complete [√]
{FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!!}
Singkat saja, cerita ini mengisahkan tentang seorang Nathaniel Athelion yang menyukai seorang gadis cantik bernama Evelin Raguella Nathaqueen, namun siapa menduga bahwa musuh terbes...
WARN!! 2700+ KATA, HATI-HATI JANGAN SAMPAI BOSEN YANG BACA!
HARGAI PENULIS DENGAN CARA VOTE AND KOMEN CERITA INI, JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA^_^
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN DAN KATA-KATA KASAR YANG TIDAK PATUT UNTUK DITIRU, JADI MOHON PENGERTIANNYA DAN PERHATIANNYA, TERIMAKASIH SELAMAT MEMBACA..
KUY TINGGALKAN JEJAK DISINI!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terlihat seorang gadis cantik yang baru saja menuruni sebuah pesawat di bandara internasional Soekarno-Hatta, gadis itu terlihat sangat anggun mengenakan celana jeans hitam, kaos putih dan menggunakan jaket tebal berwarna hitam. Rambut panjangnya yang terurai terkena sapuan angin membuat penampilannya terlihat semakin memukau, banyak pasang mata yang terpesona dengan kecantikan paripurna gadis itu, mau pria ataupun wanita, banyak yang memuji kecantikannya.
Gadis itu berjalan dengan santai sambil menyeret koper yang ia bawa menuju ke pintu arah keluar bandara.
Jam sudah menunjukkan pukul 12;15 siang, gadis itu berdiri di luar bandara sambil sesekali melirik jam yang melingkar di tangannya. Ketika ia ingin memanggil taxi, ponsel yang berada di dalam tas mininya bergetar menandakan ada telefon masuk, dengan segera, gadis itu merogoh tas mini yang ia pakai lalu mengambil ponselnya yang sedang bergetar. Ia dengan cepat langsung mengangkat telfon dari seseorang yang sudah tidak asing baginya.
"Hallo pa" ucap gadis itu dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
"Nak, maafkan papa tidak bisa menjemputmu, tapi papa sudah menyuruh supir pribadi papa untuk menjemputmu, dan oh iya Velin, Abang juga masih sekolah, jadi papa tidak bisa menyuruhnya untuk menjemputmu" seloroh pria paruh baya di sebrang telfonnya yang tak lain adalah papa Velin.
"Ah tidak papa Pa, lagi pula Velin sudah besar, jadi Velin bisa pulang sendiri"
"Hmmm baiklah, supir pribadi papa akan segera tiba, jadi kamu jangan kemana-mana mengerti"
"Iya Pa, Velin gak kemana-mana kok"
"Velin, Papa tidak memberitahu Abang jika kamu sudah kembali, karena kamu bilang ingin membuat suprise"
"Wah ternyata papa masih ingat pesan Velin yah, Mmm Pa udah dulu yah, supirnya udah dateng" ucap Velin terkekeh pelan.
"Ya sudah, hati-hati di jalan, Papa juga sudah tidak sabar bertemu denganmu nanti malam"
Setelah mengucapkan itu, Papa Velin langsung mematikan telfonnya sepihak. Velin yang sudah melihat mobil hitam berhenti di depannya pun langsung tersenyum, dengan segera supir mobil itu langsung keluar dari dalam mobil dan memasukkan koper Velin ke bagasi mobil.
Velin langsung memasuki mobil dengan perasaan yang sangat senang, wajahnya berseri-seri menandakan bahwa dia memang sedang berbunga-bunga. Velin menatap layar ponselnya yang terdapat fotonya dan foto Abang Velin yang sudah beberapa tahun tidak bertemu.
