39. Penyesalan

295 23 2
                                    

WARN! 2800+ KATA, HATI-HATI JANGAN SAMPAI BOSEN...

JANGAN LUPA UNTUK SELALU MENEKAN TOMBOL BERLOGO BINTANG DI BAGIAN SISI KIRI KALIAN BESTIEEEE!!

HARGAI PENULIS DENGAN CARA MEMBERI VOTE, KARENA PENULIS JUGA MEMBUTUHKAN DUKUNGAN KALIAN!

SELAMAT MEMBACA..!!!



Markas The Lion terlihat sangat ramai saat ini, anggota Oneus juga terlihat hadir di markas The Lion. Sudah tiga hari semenjak hilangnya Velin, bahkan para polisi yang di ketuai oleh bokap Leo juga ikut turut serta untuk mencari keberadaan Velin dan juga Bram yang kemarin siang tiba-tiba hilang. Sonya, Ellin, Laurend, bahkan Zoya juga ada di markas The Lion. Keempat gadis itu terlihat ikut berpartisipasi dalam pencarian Velin, walaupun Zoya kurang sehat, namun ia tetap ikut dalam pencarian Velin karena ia tidak ingin hanya terdiam di rumah sakit untuk menunggu.

"Gw udah nyuruh anggota Oneus lainnya yang ada di Bekasi sama Bandung buat bantu nyariin Vevel, mereka juga otw kesini" lontar Raka yang terlihat lelah akibat tiga hari berturut-turut mencari keberadaan Velin tanpa istirahat, sama halnya dengan Nathan dan yang lainnya.

Nathan menganggukkan kepalanya mantap, "Oke baguslah.., gw juga udah nyuruh anggota The Lion lainnya yang ada di Bandung, Depok, Bekasi sama beberapa wilayah lainnya buat bantu nyari Queen sama Om Bram.." ucap Nathan menjeda ucapannya, lalu melanjutkannya. "Gimana Yo? Masih nggak ada kabar dari bokap Lo?" sambungnya bertanya kepada Leo yang berada di sebelahnya Zoya.

"Masih sama.." jawab Leo menghela nafasnya dengan kasar, sambil mengelus puncak kepala Zoya.

"Gw juga nyuruh adeknya bokap gw sama abang gw buat bantu nyari Velin" lontar Laurend membuat atensi mereka langsung melihat kearah Laurend.

Vino menaikkan alisnya sebelah sambil melihat kearah Laurend, "adeknya bokap sama Abang Lo?" tanyanya sedikit bingung.

"Adeknya papa gw ketua polisi di Bekasi.., Abang gw mantan ketua mafia, jadi gw minta bantuan mereka buat bantu nyari Velin" jawab Laurend membuat semuanya langsung terkejut. "Velin udah bantuin gw, dia udah nyelamatin gw yang hampir mati.., jadi gw nggak mau diem aja kalok Velin hilang kayak gini" sambungnya sambil menundukkan kepalanya.

Vino mendekat kearah Laurend, lalu mengelus punggung Laurend dengan pelan. "Udah Lo jangan sedih, thanks karena ikut bantuin kita semua" ucapnya sambil tersenyum hangat.

"Oke karena kita udah kumpul semua disini, sekarang kita berangkat buat cari Velin lagi.., Gw nggak bisa tenang kalok belum nemuin adek sama bokap gw.." papar Bagas dengan wajah khawatirnya.

"Cabut! Kita cari Ratunya The Lion dan Oneus!!" teriak Bryan yang langsung mendapatkan sorakan persetujuan dari semua anggota dari kedua belah pihak tersebut.

Nathan dan Raka saling pandang, lalu sama-sama tersenyum tipis. "Damai demi Queen.." lontarnya kepada Raka sambil mengulurkan tangannya.

Raka terkekeh pelan, lalu langsung menjabat tangan Nathan dengan tegasnya. "Damai demi Vevel.." ucapnya membuat Sonya, Ellin, Zoya dan Laurend langsung tersenyum hangat.

*****

"Hmm.. Mau langsung dibunuh, tapi sayang, karena The Lion sama Oneus nggak ngelihat langsung Lo mati didepan mereka" ucap Marcell bersendekap dada, sambil melihat kearah Velin yang terlihat semakin lemah dengan kepala yang tertunduk kebawah.

Velin mendongakkan kepalanya dengan perlahan lalu menatap manik mata hitam milik Marcell dengan tatapan sayunya, "Sebenernya apa permasalahan Lo sama mereka?" tanyanya dengan suara paraunya membuat Marcell terdiam. "Kenapa Lo nggak nyelesain masalah Lo dengan baik-baik?" sambungnya kembali bertanya.

NATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang