34. Hadiah

210 22 1
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI BUAT KALIAN YANG BELUM FOLLOW!

BIASAKAN UNTUK SELALU MENEKAN TOMBOL BERLOGO BINTANG DI BAGIAN SISI KIRI KALIAN BESTIEEEE^_^

SELAMAT MEMBACA..!!!

"Dek Lo dimana sih?" tanya Bagas pada dirinya sendiri sambil mondar-mandir di ruang tamu apartemennya "Udah malem, kenapa Lo nggak pulang-pulang dek?" sambungnya kembali bertanya dengan perasaan khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dek Lo dimana sih?" tanya Bagas pada dirinya sendiri sambil mondar-mandir di ruang tamu apartemennya "Udah malem, kenapa Lo nggak pulang-pulang dek?" sambungnya kembali bertanya dengan perasaan khawatir. Bagas melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukkan jam 23:30 malam, perasaan semakin kacau karena adek kesayangan tak kunjung pulang.

Tuttt..tuttt..tuttt..

"Arghhhhhh sialan! Ini semua gara-gara Nathan, adek gw jadi nggak pulang-pulang! Bangsattttt!" maki Bagas karena telponnya tidak diangkat oleh Velin, ketika Bagas ingin pergi mencari Velin, tiba-tiba Velin datang dan membuat Bagas langsung lega.

"Dek, Lo kemana aja? Kenapa pulang malem hmm?" tanya Bagas dengan sorot mata yang penuh dengan kekhawatiran.

"Nggak kemana-mana kok bang, adek cuma cari angin aja" jawab Velin menjeda ucapannya, lalu melanjutkannya "Maafin Velin udah buat Abang khawatir yah, lain kali nggak akan Velin ulangin lagi bang" sambungnya lalu memeluk Bagas.

Bagas terdiam sejenak lalu langsung memeluk tubuh mungil Velin dengan hangatnya "Iya, lain kali jangan keluar malem-malem sendirian yah, Bang Aska nggak mau adek kenapa-kenapa, ngerti" ucapnya dengan lembut.

Velin menganggukkan kepalanya dengan pelan "Iya ngerti Bang" katanya lalu melepaskan pelukannya "Abang udah makan belum? Kalok belum kita makan bareng yah, biar Velin yang masak.." tawar Velin sambil tersenyum.

"Mmm ya udah ayok, Abang belum makan karena nungguin adek" ucap Bagas sambil terkekeh, lalu langsung merangkul pundak Velin "Masak yang enak, biar Abang makan banyak" ucapnya, sedangkan Velin hanya terkekeh mendengarnya, lalu Bagas langsung berjalan kearah dapur bersama dengan Velin.

Sesampainya di dapur, Velin langsung mengambil beberapa bahan yang berada di kulkas untuk memasak makanan untuk makan bersama dengan sang Abang, Bagas hanya terduduk di kursi meja makan sambil melihat adeknya yang sedang sibuk memasak.

"Dek, Lo itu kayak Mama, selalu tersenyum dan tenang didalam keadaan apapun, Bang Aska bangga banget punya adek kayak Lo Vel" batinnya sambil terus melihat pergerakan Velin yang terlihat sangat handal dalam memasak "Abang nggak tau harus gimana? Abang pengen buat Lo selalu bahagia dek, Abang nggak suka lihat adek tersakiti" sambungnya dalam hati sambil tersenyum tipis.

"Nah! Ini bang, udah selesai" kata Velin sambil meletakkan beberapa lauk pauk untuk mereka makan.

"Cumi bakar? Adek bisa masak cumi bakar?" tanya Bagas tidak percaya.

NATHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang