25: Takdir yang menyakitkan?🦋

15.5K 1.7K 40
                                    

Selamat datang lagi di ANC!

"Kenapa kamu pergi? Kenapa kamu gak kasih kesempatan buat aku meminta maaf dan berterima kasih Bira?"
*Anyelir Sofia
Aila: Atas Nama Cinta

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Allahumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad

Ujian semester bukan menjadi masalah besar lagi bagi seorang pemuda yang kini duduk di pojok perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ujian semester bukan menjadi masalah besar lagi bagi seorang pemuda yang kini duduk di pojok perpustakaan.

Siapa lagi kalau bukan seorang Pangeran Muhammad Dihya Hamza Al-Fatih? Tangannya begitu lincah membalikan setiap lembar buku tebal yang dibacanya, juga matanya yang tidak pernah lelah melihat barisan-barisan tulisan di buku itu.

Telinganya yang dia tutup dengan earphone sedang memutar murotal kesukaannya. Jika ditanya apakah dia bisa fokus? Tentu, orang jenius bisa melakukan beberapa hal dalam bersamaan.

"Assalamu'alaikum Za."

Tepukan di pindah Dihya membuat sang empu menoleh ke samping dimana temannya berdiri.

"Waalaikumsalam," jawab Dihya sembari melepas earphone nya.

Candra duduk di hadapan Dihya. Laki-laki itu terlihat begitu lelah, bahkan kantung matanya menghitam, juga raut wajahnya yang begitu lesu.

"Gue liat lo kok gak lelah tiap hari pasti ke perpus, baca buku, belajar. Sore juga liat lo selalu sama ke kajian bareng Mas Shafwan, malemnya belajar lagi. Terus lo juga jaga hafalan Al-Qur'an, belajar kitab, belajar agama. Gak capek Za? Gue aja yang hanya mikirin tugas kuliah udah mau nyerah aja rasanya," curhatnya.

Dihya terkekeh, "capek Dra. Siapa yang gak capek? Gue tidur paling lama 4 jam sehari, tapi ada hal yang pengen gue capai. Gue udah sampai di titik ini sekarang, masa mau nyerah gitu aja?"

"Terus kenapa lo gak fokus aja kuliah, gak ikut-ikutan kajian segala, terus belajar kitab lagi, belajar tentang agama. Kan itu bisa nambah rasa capek lo?" tanya Candra penasaran.

Dihya tampak berfikir dengan ucapan temannya ini. "Dra, gue hidup dan tinggal di buminya Tuhan. Gue menghirup udara dari tuhan, bisa lihat, bisa denger, bisa makan minum, bisa banyak hal termasuk bisa belajar dan berfikir itu semua dari Tuhan. Terus gue udah banyak pake hal dari Tuhan, mana feedback gue sama dia?"

"Meskipun gue gak ngelakuin hal kayak kajian, belajar agama, belajar kitab, terus juga kalau gue gak sholat itu gak akan pernah menurunkan esensinya sebagai Tuhan. Gue cuman sadar diri aja Dra, masa gue udah di kasih banyak nikmat gak bersyukur sih?"

"Lo tau kan Nabi kita Muhammad, dia sholat sampe kakinya bengkak? Padahal dia udah di vonis bakal masuk surga, terus kenapa dia ngelakuin hal kayak gitu? Tapi jawaban dia yang bikin gue ngerasa malu."

Aila: Atas Nama Cinta [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang