Selamat datang lagi di ANC!بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Allahumma solli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad
Shafiya Aila Humaira.
Apakah bisa dikatakan perempuan yang beruntung karena bisa dekat dengan keluarga dari pimpinannya? Atau, perempuan kuat yang bisa menahan caci maki untuk dirinya?
Dua hari tak sadarkan diri membuat wajah Aila terlihat begitu pucat. Aila, perempuan itu baru membuka matanya semalam. Itupun ketika mendengarkan Ratu yang sedang mengaji.
"Assalamu'alaikum Aila," ucapan salam membuat Aila yang tengah duduk di ranjang sembari menatap jendela yang terbuka sadar akan lamunannya.
Dilihat, diluar sedang hujan deras. Bahkan hari yang masih siang pun terlihat murung dan tidak ada tanda-tanda bahwa matahari akan muncul.
Aila menoleh kearah sumber suara, "waalaikumsalam," jawabnya sembari tersenyum melihat siapa yang datang.
Anyelir, ibu tiga anak itu melangkah sembari membawa nampan berisi bubur yang ia buat tadi.
"Ini saya buat bubur ayam buat kamu, dimakan ya biar cepat sehat," kata Anyelir menaruh nampan itu di samping Aila. Dia duduk di ranjang menghadap Aila.
"Maaf ibu saya merepotkan semua orang. Seharusnya ibu tidak perlu repot-repot, apalagi sampai membuatkan bubur seperti ini. Pasti ibu capek dan kelelahan, maaf jika sa-"
"Tidak perlu minta maaf. Saya tidak merasa di repotkan, saya mempunyai anak sudah tiga dan pekerjaan seperti ini tidak membuat saya merasa kelelahan. Jangan khawatir, seharusnya saya meminta maaf sama kamu Aila,"belum selesai berbicara Anyelir memotong ucapan Aila.
Alis Aila mengerut tak mengerti, "ibu tidak memiliki kesalahan sama saya jadi ibu tidak seharusnya meminta maaf. Saya yang meminta maaf Bu karena membuat semua orang khawatir,"
Anyelir mengambil tangan Aila, dia menggenggamnya dengan lembut. Tatapan teduh seorang ibu membuat Aila berdegup kencang. Air matanya sudah di pelupuk mata, kerinduannya atas kehadiran sosok itu kembali datang.
"Saya meminta maaf atas perkataan dan perlakuan Dihya kepada kamu dimasalalu. Saya juga tahu, sehari sebelum kamu sakit dia meminta maaf kepada kamu. Saya mohon maafkan kesalahannya, dia tidak mempunyai maksud sedikitpun menyakiti orang lain,"
Air mata Anyelir jatuh begitu saja. Aila pun menangis melihat wanita didepannya menitikan air mata. Bayangan seseorang muncul, membuat kepalanya kembali pening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aila: Atas Nama Cinta [TERBIT]
Spirituale[Spiritual | Romance] Bagaimana rasanya di benci seseorang? Menyakitkan bukan? Itulah yang perempuan itu rasakan. Shafiya Aila Humaira yang menyimpan rapat-rapat kisah hidupnya dari orang lain. Setelah lulus SMK, dia menjadi salah satu juru masak d...